WahanaNews.co | Gerilyawan
Taliban berhasil merebut kota utama Afghanistan di timur, Jalalabad, tanpa
perlawanan berarti pada hari ini, Minggu (15/8) pagi.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
"Tidak ada bentrokan yang terjadi saat ini di Jalalabad
karena gubernur telah menyerah kepada Taliban," ujar seorang pejabat di
Jalalabad kepada Reuters, Minggu (15/8).
"Membiarkan Taliban lewat (menguasai) adalah
satu-satunya cara untuk menyelamatkan warga sipil," lanjutnya.
Salah satu penduduk Jalalabad membenarkan klaim Taliban di
media sosial yang berhasil menguasai kota.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
"Kami bangun pagi ini dengan bendera putih Taliban di
seluruh kota. Mereka masuk tanpa pertempuran," jelas Ahmad Wali seperti
dikutip AFP.
Pemerintah Afghanistan tampaknya tak punya banyak pilihan
karena Taliban secara efektif mengepung Kabul.
Namun demikian, pada Sabtu (14/8) kemarin Presiden
Afghanistan Ashraf Ghani berjanji tidak akan ada pertumpahan darah ketika
milisi itu mendekati Kabul.
Ia berencana memobilisasi kembali militer sembari mencari
solusi politik untuk krisis tersebut.
"Seorang delegasi dengan otoritas harus segera ditunjuk
oleh pemerintah dan siap untuk negosiasi," terang Ghani.
Jatuhnya kota Jalalabad, yang hanya berselang beberapa jam
setelah menguasai Mazar-i-Sharif tentu membuat pemerintahan Ghani terpukul.
Hal tersebut membuat Taliban memegang semua kartu di setiap
penyerahan ibu kota yang sudah dinegosiasikan.
Taliban semakin gencar melakukan serangan usai Amerika
Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menarik pasukan dari
Afghanistan pada Mei lalu.
Hari-hari setelah itu, Taliban kian beringas. Penduduk
banyak yang angkat kaki untuk melindungi dari dari pertempuran. Sementera, pasukan
pemerintah terus berusaha mempertahankan kota-kota strategis, utamanya ibu kota
negara, Kabul.
Situasi yang terus memburuk juga menjadi kekhawatiran pihak
internasional. Sejumlah negara, termasuk
AS, dilaporkan akan segera mengevakuasi para diplomat dan warga dari
Afghanistan.
Sejauh ini, Taliban sudah menduduki 20 dari 34 provinsi di
Afghanistan. [rin]