WAHANANEWS.CO, Jakarta - Konflik antara Iran dan Israel kembali memanas, namun kali ini dengan babak baru yang mengejutkan. Untuk pertama kalinya, Iran dikabarkan meluncurkan rudal balistik terbaru bernama Haj Qassem, senjata yang diklaim mampu menerobos sistem pertahanan tercanggih milik AS dan Israel.							
						
							
							
								Iran dilaporkan menggunakan rudal balistik berpemandu terbaru bernama Haj Qassem dalam serangan udara ke Israel, Minggu (15/6/2025).							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Tahun Ini Sudah Tembus Rp1,06 Triliun, Impor Senjata Naik Drastis
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Klaim tersebut datang dari media Al Jazeera yang menyebut bahwa rudal Haj Qassem digunakan untuk pertama kalinya dan berhasil menembus pertahanan udara Israel, menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa.							
						
							
							
								Namun, Israel membantah laporan itu. Mereka menyebut Iran hanya memakai rudal-rudal lama yang sama seperti dalam serangan pada April dan Oktober 2024.							
						
							
							
								Video yang beredar dari dalam wilayah Israel memperlihatkan kekuatan dan kecepatan rudal Haj Qassem yang diyakini melampaui senjata-senjata buatan Iran sebelumnya.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Malfungsi di Langit Iran, Jet Tempur Israel Hampir Mendarat Darurat
									
									
										
									
								
							
							
								Serangan masif itu menewaskan sedikitnya sepuluh orang dan melukai sekitar 200 lainnya. 							
						
							
							
								Rudal Haj Qassem sendiri dinamai berdasarkan tokoh militer Iran, Jenderal Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan drone AS di Irak tahun 2020 atas perintah Presiden Donald Trump.							
						
							
							
								Menurut CNN dan kantor berita FARS, rudal ini mampu menghindari sistem pertahanan Iron Dome milik Israel. Bahkan Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, mengklaim rudal tersebut juga bisa melewati sistem THAAD dan Patriot buatan AS.