WahanaNews.co | Menteri Pertahanan baru Jerman Boris Pistorius, Kamis, mengatakan bahwa dia akan memperkuat pasukan bersenjata di tengah konflik Rusia dan Ukraina.
Boris Pistorius secara resmi dilantik menjadi menteri, Kamis, pada saat Jerman berada di bawah tekanan dari para sekutu barat untuk mengizinkan tank (kendaraan tempur) buatan Jerman digunakan di Ukraina untuk memperkuat pertahanan negara tersebut terhadap invasi Rusia.
Baca Juga:
70 Rudal dan 145 Drone Menghantam, Rusia Bombardir Ukraina Tanpa Ampun
Pistorius akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin nanti pada Kamis (19/01).
Pada Jumat, para pemimpin pertahanan dari sekitar 50 negara dan NATO berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman untuk berdiskusi bagaimana memasok Kiev dengan lebih banyak senjata.
"Ini merupakan waktu yang tidak normal, ada perang yang berkobar di Eropa. Rusia sedang mengobarkan perang brutal terhadap sebuah negara berdaulat Ukraina," kata Pistorius.
Baca Juga:
Rusia Incar Biak, Papua? Indonesia Bilang Tidak, Dunia Tetap Waspada
"Tugas kami sekarang adalah membuat Bundeswehr (pasukan bersenjata) kuat. Ini mengenai pencegahan, efektivitas dan kesiapan. Ini mengenai meneruskan dukungan terhadap Ukraina," tambahnya.
Seorang narasumber dari pemerintahan Jerman telah menyampaikan kepada Reuters bahwa Berlin hanya akan mengizinkan tank buatan Jerman dikirim ke Ukraina jika Amerika Serikat setuju untuk mengirim tank milik mereka sendiri.
Pistorius juga mengatakan bahwa mengubah pasukan bersenjata Jerman, yang diumumkan oleh Kanselir Olaf Scholz setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, merupakan tugas besar.