WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, menyampaikan pujiannya bagi Indonesia atas kepemimpinannya dalam G20.
Pujian ini disampaikan ketika Blinken membahas upaya memperkuat keamanan kesehatan global dalam menghadapi ancaman situasi darurat di masa depan.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Seperti dilansir keterangan pers Kedutaan Besar AS, Selasa (15/2/2022), pernyataan Blinken itu disampaikan saat menghadiri COVID-19 Global Action Meeting secara virtual pada Senin (14/2) waktu setempat.
Dalam pertemuan virtual itu, Blinken menjelaskan soal Rencana Aksi Global untuk mengatasi hambatan terbesar yang tersisa dalam perjuangan mengakhiri pandemi virus Corona (COVID-19). Disebutkan Blinken bahwa ada enam upaya utama yang harus dilakukan bersama-sama secara global.
Enam upaya itu terdiri atas memberikan lebih banyak vaksin dengan lebih cepat untuk mengatasi kesenjangan akses, memperkuat rantai pasokan vaksin, mengatasi ketimpangan informasi yang membuat kepercayaan pada vaksin rendah, memperbanyak dukungan untuk vaksinasi, memberi akses perawatan dan terapi yang lebih mudah bagi para pasien Corona, dan memperkuat keamanan kesehatan global untuk menghadapi keadaan darurat selanjutnya.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Saat membahas upaya keenam, Blinken sempat menyinggung Indonesia yang memimpin G20 untuk tahun ini.
"Kita harus menatap masa depan dan memperkuat keamanan kesehatan global untuk menghadapi keadaan darurat berikutnya," cetusnya.
"Di antaranya memastikan pendanaan berkelanjutan untuk tanggap dan kesiapsiagaan pandemi, termasuk lembaga-lembaga internasional yang kokoh secara finansial dan pendanaan baru dari Bank Dunia yang secara khusus menitikberatkan pada kapasitas yang dibutuhkan untuk mencegah, mendeteksi, dan menghadapi ancaman di masa depan," imbuh Blinken.
"Dan saya ingin memuji Indonesia karena kepemimpinannya di G20 tahun ini telah menggerakkan kita semua dalam hal ini," sebut Blinken dalam pernyataan video.
Diketahui bahwa Indonesia menjadi Presiden G20 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 mendatang.
Lebih lanjut, Blnken dalam pernyataannya juga memperingatkan bahwa pandemi Corona masih jauh dari akhir. Dia mengimbau negara-negara di dunia untuk turut berkontribusi dan berkoordinasi dalam upaya-upaya mengakhiri pandemi.
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan target vaksinasi 70 persen dari populasi di setiap negara, di setiap tingkatan pendapatan pada September tahun ini. Melihat tingkat kecepatan proses ini, kita masih berada jauh di bawah target," ucapnya.
Disebutkan Blinken bahwa studi terbaru mendapati 80 persen populasi di negara-negara berpenghasilan menengah dan tinggi telah divaksinasi, namun angkanya mencapai kurang dari 11 persen populasi untuk negara-negara berpenghasilan rendah.
Bulan lalu, sebut Blinken, WHO memperingatkan bahwa hampir 90 negara di seluruh dunia tidak berada di jalur yang tepat untuk mencapai target 70 persen itu.
"Itu berarti ada miliaran orang yang rentan terhadap COVID, dan dunia tetap rentan terhadap varian-varian baru, yang mungkin lebih mematikan dan menular dibandingkan yang kita alami selama ini," sebutnya.
"Jadi kita perlu melakukan segala upaya dan kontribusi yang telah dilakukan negara-negara kita, dan mengintensifkannya dan mengoordinasikannya dengan lebih baik lagi sehingga dapat mencapai target dan mengakhiri fase akut COVID-19 tahun ini," tegas Blinken. [qnt]