WahanaNews.co | Secara mengejutkan Microsoft menyebut akan menghapus Linkedin versi China. Pasalnya, ada aturan pemerintah setempat yang jauh lebih ketat pada sektor internet.
Menurut Microsoft alasan penutupan karena "lingkungan operasi yang jauh lebih menantang dan persyaratan kepatuhan lebih besar".
Baca Juga:
Pemerintah AS Bakal Memecah Google, Berikut Penyebabnya
CNBC Internasional melaporkan perusahaan akan merilis situs pencarian kerja di China tanpa fitur media sosial seperti Linkedin sebagai gantinya, dikutip Senin (18/10/2021).
Sementara sejumlah platform media sosial dan situs web seperti Twitter dan Facebook telah bertumbangan. Para platform itu sudah diblokir lebih dari satu dekade di China dan Google memutuskan menutup operasional pada 2010.
Kematian Linkedin datang sesaat setelah regulator mengatakan pada perusahaan untuk memoderasi konten lebih baik pada Maret. The Wall Street Journal mengatakan mereka diberi waktu 30 hari untuk melakukannya.
Baca Juga:
Handalkan Pasokan Listrik, PLN UP3 Jambi Terus Sadarkan dan Himbau Masyarakat Kota Jambi Terkait Bahaya Kelistrikan
Linkedin China dikabarkan memblokir beberapa orang dari platformnya. Misalnya pada bulan lalu yakni sejumlah jurnalis AS di China dengan alasan konten terlarang di profilnya. Selama beberapa bulan terakhir pemblokiran juga diterima oleh akademisi dan peneliti.
Linkedin di China sudah berusia tujuh tahun setelah debut 2014 lalu. Platform hadir dengan fitur terbatas untuk mematuhi aturan internet yang berlaku di sana. InJobs, situs baru itu tidak menyertakan umpan sosial hingga mengizinkan pengguna berbagi pos atau artikel.
Penutupan Linkedin di China juga menyedihkan sebab negara itu jadi pasar terbesar ketiga berdasarkan data firma riset Statista. Juli lalu, CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan Linkedin menyumbangkan US$10 miliar di pendapatan tahunan perusahaan.