WahanaNews.co, Jakarta - Militer Korea Selatan, pada Minggu (21/7/2024), melakukan siaran propaganda dengan menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita melalui pengeras suara di seberang perbatasan Korea Utara untuk meningkatkan serangan psikologis, setelah Korea Utara beberapa kali melancarkan serangan balon berisi sampah.
Langkah itu dilakukan lima hari setelah Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korut Kim Jong-un, memperingatkan konsekuensi yang "mengerikan dan menyakitkan" atas kampanye selebaran berkelanjutan yang dipandang Korut sebagai perang psikologis.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Korut kemudian mengirimkan lebih dari 2 ribu balon berisi sampah ke Korsel sebanyak sembilan kali sebagai balasan atas serangan balon berisi selebaran anti-Pyongyang yang dikirim pembelot Korut di Korsel ke negara itu.
"Seperti yang telah kami peringatkan berkali-kali, kami akan melakukan siaran dengan pengeras suara dalam skala penuh di semua sudut perbatasan mulai pukul 1 siang," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam pemberitahuan kepada wartawan.
Siaran propaganda tersebut biasanya berisi berita, dan pesan yang mendesak tentara Korut di dekat perbatasan untuk melarikan diri ke Korsel, serta berupa lagu-lagu K-pop, termasuk lagu "Dynamite" dan "Butter" dari grup band K-pop BTS.
Baca Juga:
Pejabat AS: Korea Utara, China, dan Rusia Tingkatkan Persediaan Nuklir
Sebelumnya pada hari itu, Korsel menyiarkan sebagian siaran dengan menggunakan pengeras suara untuk hari keempatnya secara berturut-turut. Siaran dimulai pukul 6 pagi dan akan berakhir pada pukul 6 pagi dan akan berakhir pada pukul 10 malam (waktu setempat), menurut JCS.
"Aksi militer Korut yang meningkatkan ketegangan di daerah garis depan dapat menimbulkan konsekuensi fatal, dan kami dengan tegas memperingatkan bahwa semua tanggung jawab atas situasi itu diemban rezim Korut," kata JCS.
Mereka juga menambahkan bahwa pihaknya memantau dengan ketat kegiatan Korut di bawah postur pertahanan Korsel-AS.