WAHANANEWS.CO, Jakarta - Skandal besar kembali mengguncang dunia kebiksuan Thailand.
Sosok wanita misterius berjuluk "Miss Golf" menjadi pusat perhatian nasional setelah terungkap menggunakan video dan foto syur untuk memeras para biksu selama bertahun-tahun.
Baca Juga:
Sekda Taput Bantah Video Mesum Mirip Dirinya, Polisi Panggil Oknum TS ke Jawa Barat
Skandal ini tak hanya mencoreng institusi keagamaan, tapi juga memicu gelombang protes atas lemahnya pengawasan moral di kalangan tokoh agama.
Thailand tengah diguncang skandal besar yang melibatkan seorang wanita berjulukan "Miss Golf", yang diduga memeras para biksu dengan menggunakan video hubungan seksual.
Berdasarkan laporan BBC pada Jumat (18/7/2025), perempuan tersebut mengaku pernah berhubungan seksual dengan setidaknya sembilan biksu dan merekam aktivitas itu dalam bentuk video dan foto.
Baca Juga:
Seorang Bidan PPPK di Nagekeo Nekat Videokan Aksi Colmeknya
Materi-materi tersebut kemudian dijadikan alat untuk memeras uang dari para biksu yang terlibat.
Kepolisian Thailand mengungkap bahwa selama tiga tahun terakhir, Miss Golf telah menerima uang senilai 385 juta Baht atau sekitar Rp 193,5 miliar dari hasil pemerasan tersebut.
Ketika polisi menggeledah kediaman Miss Golf, mereka dikejutkan dengan temuan lebih dari 80.000 foto dan video tidak senonoh yang disimpan sebagai bahan pemerasan.
“Jumlah konten yang ditemukan sungguh mengejutkan. Semua digunakan untuk menekan para biksu agar menyerahkan uang,” kata juru bicara Kepolisian Thailand.
Skandal ini sontak memicu kegemparan di Thailand, mengingat hampir 95 persen penduduk negeri itu menganut agama Buddha, dan para biksu dianggap sebagai simbol kesucian serta dihormati tinggi oleh masyarakat. Biksu dikenal menjalani hidup sederhana dan menjauh dari hal-hal duniawi, termasuk larangan menikah.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, citra para biksu di Thailand mulai tercoreng akibat sejumlah kasus yang menyeret mereka ke dugaan pelanggaran seksual hingga keterlibatan dalam jaringan narkoba.
Kasus Miss Golf mencuat pertama kali pada pertengahan Juni, ketika seorang kepala biara di Bangkok tiba-tiba meninggalkan wihara usai menjadi korban pemerasan.
Rupanya, ia sempat menjalin hubungan dengan Miss Golf pada Mei 2024. Dari hubungan itu, perempuan tersebut mengaku hamil dan menuntut tunjangan anak sebesar 7 juta Baht, atau sekitar Rp 3,5 miliar.
Penyelidikan polisi menunjukkan bahwa kepala biara itu bukan satu-satunya korban.
Ada banyak biksu lain yang mentransfer uang kepada Miss Golf. Uang yang diperoleh pun sebagian besar telah digunakan untuk berjudi online.
Kini, Miss Golf telah ditangkap dan ditahan oleh aparat kepolisian. Ia akan menghadapi berbagai dakwaan, termasuk pemerasan, pencucian uang, dan menerima barang hasil kejahatan.
Sebagai tindak lanjut, Kepolisian Thailand kini membuka saluran pengaduan bagi masyarakat untuk melaporkan biksu yang dianggap berperilaku menyimpang.
Pemerintah Thailand juga tengah mempertimbangkan pemberlakuan sanksi yang lebih berat, termasuk hukuman penjara dan denda, bagi para biksu yang melanggar aturan kebiksuan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]