"Kenaikan suhu sebanyak 1,5 derajat celcius akan
menjadi bencana bagi Pasifik," ujar Perdana Menteri Tuvalu Kausea Natano.
Bukan hanya Tuvalu, beberapa pulau di Pasifik pun mengalami
nasib serupa. Di antaranya, Kepulauan Solomon, Kepulauan Marshall, dan
pulau-pulau di Pasifik barat.
Baca Juga:
Keresahan Warga Gonting Malaha atas Judi Tembak Ikan, Tindakan Polsek Bandar Pulau Dinantikan
Tuvalu makin panik karena ternyata menurut laporan PBB titik
setinggi 4,5 meter di atas permukaan laut akan segera tertutup laut. Kalau bumi
terus-menerus diberikan emisi karbon seperti sekarang ini, permukaan laut akan
naik sebanyak 77 cm dibandingkan pada tahun 2100.
Meskipun emisi karbon dikurangi, negara seperti Tuvalu dan
pulau atol lainnya tetap akan berada di bawah ancaman. Pengurangan emisi karbon
hanya akan membuat air laut naik 38 cm saja.
"Titik tertinggi di atas permukaan laut di Tuvalu
mungkin 4,6 meter, tetapi ketinggian umum dari permukaan laut adalah sekitar
1,2 meter. Mereka tidak memiliki banyak pertahanan. Tuvalu akan berada di bawa
air dalam beberapa tahun ke depan," ujar ilmuwan iklim Shayne McGregor
dari Monash University di Melbourne.
Baca Juga:
Bukan Pulau Jawa, Salah Satu Pulau Terpadat di Dunia Ada di Indonesia
Tuvalu bisa memiliki banyak uang dengan mengandalkan biaya
sewa country code top level domains. Domain merupakan nama unik yang diberikan
untuk mengidentifikasi server komputer seperti web atau server surel di
jaringan komputer atau internet.
Di bawah pengelolaan perusahaan bernama Versign, Tuvalu
menyewakan domain internet kepada perusahaan internet Amerika Serikat (AS).
Country code top level domains Tuvalu adalah .tv.
Domain itu tidak hanya merujuk kepada Tuvalu, namun oleh
menjadi merek dagang buat perusahaan dengan layanan internet yang berhubungan
dengan video dan streaming.