Tetapi melihat tema-tema itu diangkat dalam film berbahasa Arab dengan aktor-aktor Arab sepertinya tidak bisa diterima oleh masyarakat Mesir.
Meski film itu sendiri tidak menampilkan ketelanjangan dan sebagian besar berisi satu setengah jam orang berbincang-bincang di sekitar meja makan.
Baca Juga:
Pangeran Harry Garap Serial Netflix Olahraga Polo di Florida
"Saya pikir jika itu adalah film asing, saya akan baik-baik saja. Tetapi karena ini film Arab, saya tidak menerimanya," kata Elham, seorang warga Mesir yang meminta nama belakangnya dirahasiakan karena sensitivitas topik.
"Kami tidak menerima gagasan homoseksualitas atau hubungan intim sebelum menikah di masyarakat kami, jadi yang terjadi adalah kejutan budaya," jelasnya.
Homoseksualitas masih dianggap sangat tabu di Mesir. Sebuah survei yang dilakukan oleh Pew Research Center pada 2013 lalu menemukan bahwa 95 persen di negara itu mengatakan LGBT harus ditolak oleh masyarakat. Sedangkan di Lebanon, jumlah itu mencapai 80 persen pada saat itu.
Baca Juga:
Ruy Iskandar, Aktor Berdarah Betawi Main di Series Avatar: The Last Airbender
Di Lebanon, film tersebut menerima lebih diterima oleh masyarakat daripada di Mesir dan menerima banyak ulasan positif. Fans mengatakan itu membahas topik yang berhubungan jauh dari stereotip yang biasanya melekat pada karakter gay atau pasangan selingkuh di layar.
Pemeran film Ashab Wala A'azz, sendiri berlatar di Lebanon. Sebagian besar pemerannya merupakan bintang-bintang Lebanon terkemuka
"Besar sekali kebencian dunia Arab terhadap kebenaran," Rabih Farran, seorang jurnalis Lebanon, mengatakan dalam sebuah tweet, merujuk pada reaksi tersebut.