WahanaNews.co, Jakarta - Perayaan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW di Pakistan disertai serangkaian insiden tragis, termasuk bom bunuh diri, baku tembak, dan ledakan lainnya. Puluhan nyawa hilang dalam kejadian yang menyedihkan ini.
Insiden bom bunuh diri pertama terjadi di provinsi Balochistan, bagian barat daya Pakistan, pada Jumat (29/9/2023). Pelaku menargetkan prosesi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga:
29 Orang Meninggal Akibat Cuaca Hujan dan Badai Petir di Pakistan
Menurut Wakil Komisaris Distrik Mastung, Abdul Razzaq Sasoli, "Ratusan orang sedang berarak keluar dari masjid Madinah dan ketika mereka sampai di jalan Al Falah, seorang pelaku bom bunuh diri menyerang mereka."
Para pejabat mengkonfirmasi bahwa seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan bomnya ketika orang-orang berkumpul dari berbagai masjid di sekitar Mastung, yang terletak sekitar 40 kilometer (25 mil) selatan ibukota provinsi, Quetta.
Seorang pelajar bernama Ilyas Khan menyatakan, "Tiba-tiba saya mendengar ledakan... banyak orang terluka dan banyak yang tewas."
Baca Juga:
Asif Ali Zardari Terpilih Sebagai Presiden ke-14 Pakistan dalam Pemilu 2024
Akibat ledakan bom bunuh diri di provinsi Balochistan tersebut, sedikitnya 57 orang kehilangan nyawa dan banyak lainnya mengalami luka-luka.
"Kaki saya gemetar dan saya terlempar ke tanah," kata saksi mata, Hazoor Bakhsh (49).
"Saat debu mulai mengendap, saya melihat orang-orang berhamburan ke segala arah, beberapa berteriak sementara yang lain berteriak minta tolong," lanjutnya.
Menteri Penerangan Balochistan, Jan Achakzai, mengimbau publik untuk melakukan donor darah guna membantu menolong para korban luka.
Dia juga mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.
"Serangan terhadap orang-orang tak berdosa yang datang untuk berpartisipasi dalam prosesi tersebut... adalah tindakan yang sangat keji," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri.
Balochistan, provinsi dengan populasi terkecil di Pakistan, juga menjadi tempat tinggal bagi beberapa kelompok militan yang berjuang untuk kemerdekaan atau menguasai sumber daya mineral di wilayah tersebut.
Kelompok Taliban Pakistan, yang meningkatkan serangan terhadap target-target militer dan pemerintah sejak kembalinya Taliban ke Afghanistan pada bulan Agustus 2021, menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan yang terjadi di Balochistan pada Jumat.
Dalam sebuah pernyataan, mereka menyatakan, "Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dengan tegas mengklarifikasi bahwa mereka tidak memiliki kaitan dengan serangan ini, dan kami memiliki posisi yang sangat kuat terhadap serangan bom di area publik."
Selain itu, terjadi ledakan di sebuah masjid yang berlokasi beberapa ratus kilometer ke utara provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Serangan di masjid ini dilakukan oleh dua orang bersenjata.
Para pelaku mencoba untuk menyerang masjid tersebut, tetapi mereka dihentikan dan terjadilah baku tembak, yang akhirnya mengakibatkan ledakan yang meruntuhkan atap masjid dan mengakibatkan kematian empat orang.
Seorang pejabat senior polisi, Nisar Ahmed, menjelaskan, "Mereka dicegat di pintu masjid dan terjadi baku tembak. Selanjutnya, terjadi ledakan yang menyebabkan atap masjid ambruk."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]