WahanaNews.co | Perseteruan Rusia dan negara-negara Barat terus memanas. Terlebih, sanksi Uni Eropa (UE) atas Moskow membuat Negeri Beruang Merah tak dapat mengirimkan logistik ke wilayah enklavenya, Kaliningrad, via jalur darat.
Bahkan, ketegangan itu dikhawatirkan dapat memicu perang dunia ketiga (PD 3). Hal ini disampaikan oleh Mantan Jenderal Rusia yang saat ini merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, Letnan Jenderal Andrey Gurulyov.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Gurulyov menyebut bahwa bila memang perang itu terjadi maka negaranya akan menghancurkan ibu kota Inggris, London, sebagai target pertama. Ia mengatakan hal ini dikarenakan kepercayaan Rusia bahwa negara Anglo-Saxon itu sebagai pemicu ketegangan global.
"Kami akan melihat mereka semua sebagai NATO. Kedua, kami akan memitigasi seluruh sistem pertahanan anti-rudal, di mana saja dan 100%. Ketiga, yang pertama terkena adalah London," ujarnya dalam sebuah sesi wawancara TV dikutip Express, Sabtu (25/6/2022).
Pandangan ini sendiri sejalan dengan salah satu purnawirawan jenderal Rusia lainnya, Letnan Jenderal Evgeny Buzhinsky. Ia mengatakan bila perang pecah, Inggris akan lenyap dari muka bumi.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
"Dia tidak mengerti bahwa sebagai akibat dari Perang Dunia Ketiga, Inggris secara fisik tidak akan ada lagi," kata Buzhinsky dikutip media Inggris Metro, Kamis (23/6/2022).
"Pulau itu akan lenyap, jadi saya tidak tahu di mana dia atau keturunannya akan tinggal."
Kaliningrad sendiri merupakan wilayah Rusia yang terpisah dari daerah milik Moskow lainnya. Agar dapat mencapai wilayah itu via jalur darat, Rusia harus melewati Lithuania dan Belarus. Lithuania sendiri saat ini merupakan anggota UE dan NATO.
Sementara itu, Inggris sendiri telah menyiagakan diri untuk perang dengan Rusia. Panglima Militer Jenderal Sir Patrick Sanders, yang baru bekerja pekan lalu, benar-benar berbicara seperti itu kepada semua jajarannya dalam pesan internal.
"Invasi Rusia ke Ukraina menggarisbawahi tujuan inti kita. Untuk melindungi Inggris dan siap untuk berperang dan memenangkan perang di darat dan memperkuat persyaratan untuk mencegah serangan Rusia," katanya dikutip Selasa (21/6/2022).
"Dunia telah berubah sejak 24 Februari. Sekarang ada keharusan yang membara untuk membentuk Angkatan Darat yang mampu berperang bersama sekutu kita dan mengalahkan Rusia dalam pertempuran," tambahnya lagi.
"(Tujuan kita adalah) mempercepat mobilisasi dan modernisasi Angkatan Darat untuk memperkuat NATO dan menolak kesempatan Rusia untuk menduduki Eropa lagi... kita adalah generasi yang harus mempersiapkan Angkatan Darat untuk berperang di Eropa sekali lagi," tutupnya. [rin]