Sebuah pernyataan menambahkan bahwa sekretariat jenderal parlemen sekarang harus "mengambil langkah-langkah administratif dan keuangan yang ditujukan untuk pemeliharaan dan penggunaan yang efisien" dari kendaraan yang sudah digunakan oleh para anggota parlemen.
Dalam protes pada hari Senin dan Selasa, para pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi yang membalas dengan gas air mata.
Baca Juga:
Polisi Geledah Kantor Lokataru Foundation Terkait Kasus Anarkis
Presiden Jose Ramos-Horta mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa "tidak akan ada toleransi" untuk kekerasan selama demonstrasi.
Kerusuhan ini terjadi saat Perdana Menteri Xanana Gusmao sedang melakukan perjalanan ke London untuk pertemuan tentang perbatasan darat dan maritim. Ia dijadwalkan kembali pada 22 September.
Timor Leste, yang memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 2002 setelah lebih dari dua dekade pendudukan, terus bergulat dengan ketidaksetaraan yang tinggi, malnutrisi, dan pengangguran. Ekonominya masih sangat bergantung pada cadangan minyaknya.
Baca Juga:
Komjen Marthinus Hukom Difitnah Dalang Kerusuhan, Hamid Rahayaan: Masyarakat Maluku Minta Presiden dan Kapolri Tangkap Pelaku
Di sisi lain, protes mematikan juga meletus di Indonesia bulan lalu setelah video sebuah kendaraan polisi menabrak seorang pengendara sepeda motor memicu kemarahan publik atas fasilitas mewah para anggota parlemen, upah rendah, dan pengangguran.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.