WahanaNews.co | Perdana
Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin mengakui bahwa dia tak lagi memiliki dukungan
mayoritas di Parlemen, namun dia menolak untuk lengser.
Baca Juga:
Unggul di Quick Count, PM Belanda dan 4 Kepala Negara Ucapkan Selamat ke Prabowo
Dia mengatakan dia akan mencari dukungan dari partai-partai
oposisi untuk tetap berkuasa dengan menawarkan sejumlah imbalan.
Dia tak ingin pemerintahannya runtuh dan berjanji untuk
mengadakan pemilu tahun depan.
Muhyiddin telah berjanji untuk menguji dukungan untuk
kepemimpinannya ketika sidang Parlemen digelar bulan depan. Namun dia telah di
bawah tekanan yang meningkat setelah beberapa anggota Parlemen koalisi yang
memerintah menarik dukungan mereka.
Baca Juga:
Kasus Korupsi, Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin Ditangkap
PM Muhyiddin pada hari Jumat mengatakan bahwa dia dapat
mengambil jalan keluar yang mudah dan mengundurkan diri, tetapi tidak ada
anggota Parlemen lain yang saat ini memiliki dukungan mayoritas yang diperlukan
untuk ditunjuk oleh raja sebagai pemimpin baru.
Dalam kasus seperti itu, kata dia, tidak akan ada pemerintah
dan ini akan membuat negara menjadi limbo selama pandemi COVID-19 yang
memburuk.
Muhyiddin mengatakan dia akan bertemu dengan para pemimpin
oposisi untuk mendapatkan dukungan mereka dengan imbalan sejumlah manfaat,
termasuk proposal untuk membatasi masa jabatan perdana menteri, menurunkan usia
pemilih dari 21 tahun menjadi 18 tahun, meningkatkan checks and balances, dan
menawarkan fasilitas pemimpin oposisi yang serupa dengan seorang menteri senior.
Dia juga akan meningkatkan anggaran untuk memerangi virus corona dan memberikan
lebih banyak bantuan tunai kepada orang miskin.