WahanaNews.co | Selama 18 bulan pandemi Covid-19,
ongkos konstruksi di Jakarta rata-rata menembus angka 689 dollar AS atau
ekuivalen hampir Rp 10 juta per meter persegi.
Besaran
biaya konstruksi ini menempatkan Ibu Kota Indonesia di peringkat 18 termahal se-Asia berdasarkan International Construction Market Survey
2021, yang dilakukan oleh konsultan real estate, Turner & Townsend.
Baca Juga:
Ditarget Selesai Akhir 2024, Pembangunan Rusun ASN-Hankam di IKN Nusantara
Sementara
secara global, Jakarta berada di posisi ke-81 dari total 90 pasar yang disigi
konsultan ini.
Penyigian
dilakukan dengan menganalisis biaya tenaga kerja dan material, memetakan biaya
konstruksi rata-rata per meter persegi untuk perumahan, bangunan komersial,
hotel, bangunan industri, serta ritel.
Dalam
laporannya, Global Managing Director Real Estate Turner & Townsend,Neil Bullen, menuturkan, selama hampir 18 bulan, pemerintah, bisnis, dan
rumah tangga mengalami keadaan darurat sebagai dampak Pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Proyek Jalan Tol IKN Raih Penghargaan dari Bentley Systems di Singapura
Situasi dunia yang muncul akibat pandemi
global sangat berbeda dengan sebelumnya.
Sekarang,
pemulihan pasca-pandemi sedang berlangsung, para pemimpin dunia menyerukan agar
tahun-tahun mendatang lebih dari sekadar periode pertumbuhan, tetapi juga pembaruan
dan perubahan positif.
Pemerintah
di seluruh dunia telah mendorong dan mengupayakan sektor konstruksi untuk terus
bergerak, dan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.