WahanaNews.co, Jakarta - Gereja Katolik di Polandia sedang menangani skandal besar yang melibatkan para pastor yang diduga mengadakan "pesta seks gay" di lokasi sebuah gereja bersejarah.
Pesta seks gay itu diperparah saat para pastor menolak akses petugas medis ke seorang pekerja seks sewaan, yang pingsan dalam insiden itu.
Baca Juga:
Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Belajar Hidup Bersaudara dengan Damai
Pesta gay di kota Dabrowa Gornicza di Polandia selatan ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Gazeta Wyborcza minggu lalu, berdasarkan laporan sumber-sumber penegak hukum setempat. Pesta gay itu diyakini terjadi pada bulan Agustus.
Menurut harian Gazeta Wyborcza, seperti dilansir RT.com, Rabu (27/9/2023), pesta tersebut dilaporkan diadakan oleh seorang pastor di Basilika Santa Maria Para Malaikat, sebuah landmark kota tersebut yang dibangun pada pergantian abad ke-20.
Penyelenggara pertemuan tersebut diidentifikasi sebagai 'Pastor Tomasz Z.', yang mengundang rekan-rekan pastor dan pekerja seks pria tersebut ke apartemen resminya yang berada di kawasan gereja tersebut.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Izinkan Pasangan Gay-Lesbian Diberkati Gereja
Pertemuan tersebut digambarkan sebagai "murni bersifat seksual" dan melibatkan obat-obatan peningkat ereksi. Pada titik tertentu, "situasi menjadi tidak terkendali," dan gigolo tersebut kehilangan kesadaran, sehingga mendorong orang lain untuk memanggil ambulans.
Ketika paramedis tiba, perilaku mereka berubah dari skandal menjadi tindakan kriminal, karena para pastor diduga menolak mengizinkan petugas medis masuk. Tim paramedis kemudian menelepon polisi untuk meminta bantuan, karena yakin nyawa pasien bisa terancam.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Keuskupan Sosnowiec telah meluncurkan penyelidikan. Pihak keuskupan kemudian mengatakan temuannya "sejauh ini berbeda dari informasi yang disajikan oleh beberapa media," tanpa merinci perbedaan yang dimaksud.
Surat permintaan maaf yang ditulis oleh Uskup Grzegorz Kaszak dibacakan kepada jemaat di semua gereja di keuskupan tersebut pada misa hari Minggu lalu. Kaszak bersumpah bahwa "tidak akan ada persetujuan terhadap kejahatan moral."
Pemimpin pastor itu mengatakan bahwa dirinya telah dicopot dari semua fungsi gereja, dan dia menolak berhubungan dengan pers.
Di tengah skandal tersebut, seorang pria membakar pintu gereja tersebut pada hari Kamis lalu. Petugas pemadam kebakaran segera memadamkan api, dan polisi menahan seorang tersangka, yang diidentifikasi sebagai warga kota setempat berusia 38 tahun.
[Redaktur: Sandy]