Pada saat krisis, ini berarti senjata itu harus dikeluarkan dan dipasangkan dengan sistem pengiriman. Proses ini bisa memakan waktu berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu.
Pada beberapa negara lain, seperti Inggris, senjata nuklir dikerahkan setiap saat dari kapal selam rudal balistik. Senjata nuklir ini disimpan dalam mode detarget.
Baca Juga:
Rusia Sia-siap Gelar Latihan Nuklir
“Membutuhkan hitungan jam atau hari untuk dibawa ke status siap diluncurkan," kata Korda.
Hulu ledak nuklir baru berbasis kapal selam juga dikembangkan AS pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Senjata nuklir itu dikenal dengan W76-2 "low-yield”, memiliki daya ledak sekitar 5 kiloton.
Walaupun kecil, jika dibandingkan bom atom Fat Man yang dijatuhkan AS di Nagasaki dengan daya ledak 21 kiloton, bom nuklir dari kapal selam ini diperkirakan bisa langsung membunuh sekitar 40.000 orang.
Baca Juga:
Kenalan dengan Drone Nuklir Rusia, Diklaim Bisa Lenyapkan Inggris
Ribuan lainnya meninggal akibat efek kesehatan jangka panjang, seperti leukemia, yang secara langsung dikaitkan dengan bom. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.