Menurut dia, Rusia bertugas sebagai penjaga perdamaian dalam konflik antara Armenia dan Azerbaijan, tetapi pada saat yang sama terlibat dalam aksi militer melawan Ukraina.
Seperti banyak tokoh masyarakat lainnya, Paus mengutuk Rusia karena mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari, tetapi beberapa posisinya dalam konflik itu membuat marah Kiev.
Baca Juga:
Populasi Anak Jepang Cetak Rekor Terendah
Duta Besar Ukraina untuk Vatikan, Andrey Yurash, mengecam Paus bulan lalu karena mengutuk pembunuhan dengan bom terhadap jurnalis dan komentator politik Rusia Darya Dugina.
Rusia menuduh Ukraina mengirim tersangka pembunuh ke Rusia, yang dibantah Kiev. Paus menyebut korban pengeboman sebagai “gadis malang” dan menyesalkan bagaimana konflik merenggut nyawa di semua sisi.
Kiev menuding Dugina, putri filsuf kontroversial Rusia Aleksandr Dugin, dibunuh oleh pemerintah Rusia dalam operasi bendera palsu. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.