WahanaNews.co | Paus Fransiskus dari Vatikan menyerukan refleksi global, tentang potensi bahaya kecerdasan buatan (AI), dengan mencatat "kemungkinan mengganggu dan efek ambivalen" dari teknologi baru tersebut.
Pemimpin Gereja Katolik Dunia yang telah berusia 86 tahun itu pernah mengatakan dirinya tidak tahu cara menggunakan komputer, mengeluarkan peringatan dalam sebuah pesan untuk Hari Perdamaian Dunia Gereja Katolik yang akan datang, yang jatuh pada Hari Tahun Baru.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
Vatikan merilis pesan tersebut jauh-jauh hari sebelumnya, seperti yang biasa dilakukan.
Paus "mengingatkan perlunya waspada dan bekerja, agar logika kekerasan dan diskriminasi tidak mengakar dalam produksi dan penggunaan perangkat semacam itu, dengan mengorbankan mereka yang paling rapuh dan terkucilkan," demikian bunyi pesan tersebut, Selasa (8/8/2023).
"Kebutuhan mendesak untuk mengarahkan konsep dan penggunaan kecerdasan buatan dengan cara yang bertanggung jawab, sehingga dapat melayani kemanusiaan dan perlindungan rumah kita bersama, mengharuskan refleksi etis diperluas ke bidang pendidikan dan hukum," kata Paus Fransiskus, melansir Reuters 8 Agustus.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
Pada tahun 2015, Paus Fransiskus mengakui adanya "bencana" dengan teknologi, tetapi ia juga menyebut internet, jejaring sosial dan pesan teks sebagai "karunia Tuhan," asalkan digunakan dengan bijak.
Selain itu, Vatikan bergabung dengan raksasa teknologi Microsoft dan IBM pada tahun 2020, untuk mempromosikan pengembangan AI yang beretika dan menyerukan regulasi teknologi yang mengganggu seperti pengenalan wajah.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.