WahanaNews.co | Badan Pengungsi untuk PBB (UNHCR) menaksir lebih dari lima juta warga Suriah kehilangan rumah usai diguncang gempa dahsyat Senin (6/2) lalu.
Berdasarkan perkiraan awal, 5,37 juta orang yang terkena dampak gempa akan membutuhkan bantuan tempat berlindung di seluruh Suriah.
Baca Juga:
Gempa M 6,4 Guncang Gorontalo Dini Hari, BMKG: Tak Ada Ancaman Tsunami
"UNHCR sangat memberi perhatian pada tempat penampungan dan barang bantuan, memastikan pusat-pusat penampungan kolektif untuk pengungsi memiliki fasilitas yang memadai, termasuk tenda, terpal plastik, selimut termal, alas tidur, pakaian musim dingin, dan sebagainya," kata Perwakilan UNHCR Sivanka Dhanapala di Suriah, seperti dilansir CNN, Sabtu (11/2).
Bagi Suriah, sambung Dhanapala, kondisi itu berarti "krisis dalam krisis".
Pasalnya, negara tersebut masih menghadapi guncangan ekonomi, covid-19, dan puncak musim dingin dengan badai salju yang mengamuk.
Baca Juga:
52 Gempa Bumi Guncang Maluku, BMKG Ungkap Pentingnya Mitigasi
Ia juga mengingatkan 6,8 juta orang telah mengungsi di dalam negeri sejak dimulainya perang saudara yang melanda Suriah pada 2011.
"Semua ini tentu berdampak pada akses bantuan," ujar Dhanapala.
"Jalan rusak dan itu menghambat kami untuk menjangkau orang. Ini sangat, sangat sulit," sambungnya.