WahanaNews.co | Program Pangan Dunia PBB (WFP) memperkirakan ada 13 juta orang di Tanduk Afrika menghadapi kelaparan parah.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Selasa (8/2/2022), WFP menyatakan tiga musim hujan yang gagal berturut-turut telah merusak tanaman dan memaksa keluarga mengungsi dari rumah mereka.
Baca Juga:
Puluhan Anak Gaza Meninggal karena Gizi Buruk, Blokade Israel Dikecam Sebagai Kejahatan Perang
Kondisi kekeringan telah memengaruhi populasi penggembalaan dan petani di selatan dan tenggara Ethiopia, tenggara dan utara Kenya dan selatan-tengah Somalia.
Prakiraan curah hujan di bawah rata-rata mengancam memperburuk kondisi yang sudah mengerikan dalam beberapa bulan mendatang.
“Panen rusak, ternak mati, dan kelaparan meningkat karena kekeringan berulang memengaruhi Tanduk Afrika. Situasi ini membutuhkan tindakan kemanusiaan segera dan dukungan yang konsisten untuk membangun ketahanan masyarakat untuk masa depan,” keluh Michael Dunford, direktur regional di Biro Regional WFP untuk Afrika Timur.
Baca Juga:
Pemangkasan Dana USAID Ancam Kehidupan Jutaan Anak di Afrika dan Asia Selatan
Kekurangan air dan padang rumput karena tiga musim hujan yang gagal berturut-turut telah merusak tanaman dan menyebabkan kematian ternak yang sangat tinggi.
Selain itu, kenaikan harga bahan makanan pokok, inflasi, dan rendahnya permintaan tenaga kerja pertanian telah mengurangi kemampuan masyarakat untuk membeli makanan.
WFP menyatakan keluarga-keluarga diusir dari rumah mereka, yang menyebabkan meningkatnya konflik antarkomunitas.