WahanaNews.co, Jakarta - Pelapor Khusus PBB untuk Palestina pada Senin (2/9/2024) menyatakan bahwa Israel menargetkan Gaza dan Tepi Barat sebagai bagian dari strategi eliminasi dan ekspansi.
"Israel yang berpraktik apartheid menargetkan Gaza dan Tepi Barat secara bersamaan, sebagai bagian dari proses eliminasi, penggantian, dan ekspansi wilayah," kata Francesca Albanese dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Israel di Ambang Krisis: 750 Ribu Warga Desak Negosiasi Pembebasan Sandera
Albanese memperingatkan bahwa intensifikasi serangan militer Israel terhadap wilayah utara Tepi Barat menandai "eskalasi berbahaya dari kekerasan berat dan pelanggaran hak asasi manusia" yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina sejak 7 Oktober.
"Kekerasan genosida Israel berisiko menyebar keluar dari Gaza dan ke seluruh wilayah Palestina yang diduduki," katanya.
Mencatat bahwa hasutan genosida yang terus-menerus oleh para pemimpin dan pejabat tinggi Israel tanpa ada hukuman, dia mengatakan bahwa "Seruan yang semakin keras dari para pemimpin Israel untuk mengubah kota-kota di Tepi Barat dan kamp-kamp pengungsi menjadi 'mini-Gaza' diterjemahkan menjadi operasi militer yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kehancuran besar di wilayah perkotaan Tepi Barat."
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Albanese menekankan bahwa selama beberapa bulan terakhir, serangan udara dan darat di wilayah Jenin, Nablus, Tulkarem, dan Tubas meningkat secara signifikan, dengan fokus khusus pada kamp-kamp pengungsi.
Albanese menyoroti pula bahwa sejak Oktober lalu, 652 warga Palestina telah tewas di luar Gaza, termasuk 151 anak-anak.
Selain itu, ribuan orang terluka, lebih dari 3.300 orang mengungsi, dan lebih dari 12.000 orang ditahan secara sewenang-wenang.
"Imunitas jangka panjang yang diberikan kepada Israel memungkinkan proses de-Palestinisasi wilayah yang diduduki, meninggalkan rakyat Palestina di bawah kekuasaan pasukan yang berusaha menghilangkan mereka sebagai kelompok nasional," dia memperingatkan.
Pelapor khusus itu menyerukan kepada komunitas internasional untuk melakukan segala upaya yang bisa segera menghentikan "risiko genosida terhadap rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel, memastikan akuntabilitas, dan pada akhirnya mengakhiri kolonisasi Israel atas wilayah Palestina."
[Redaktur: Sobar Bahtiar]