Blinken menegaskan kembali pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menyebut serangan-serangan Israel di Tepi Barat ini tidak bisa diterima.
Dia pun menggarisbawahi bahwa Israel tidak berbuat cukup banyak untuk menyetop kekerasan pemukim di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Zionis yang menurut kelompok hak asasi manusia telah terjadi peningkatan kekerasan di tengah agresi Israel.
Baca Juga:
Nabil Abu Rudeineh: Persetujuan Bantuan AS ke Israel Seperti Pembunuhan Warga Palestina
Inggris
Selain AS, Inggris baru-baru ini juga melarang masuk warga Israel yang melakukan kekerasan di Palestina.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan "mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap warga Palestina akan dilarang memasuki Inggris."
"Pemukim ekstremis, yang menargetkan dan membunuh warga sipil Palestina, merusak keamanan dan stabilitas bagi warga Israel dan Palestina," kata Cameron di situs media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada Kamis (14/12).
Baca Juga:
Menteri Palestina: Pasukan Israel Sasar Perempuan dan Anak-anak di Gaza
Langkah ini dilakukan kala agresi brutal Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat semakin membabi buta.
Seperti AS, Inggris menilai Israel mestinya bisa menghentikan kekerasan yang dilakukan pemukim (warga Israel yang menduduki Palestina secara ilegal) dan meminta pertanggungjawaban mereka.
"Kami melarang mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan pemukim memasuki Inggris untuk memastikan negara kami tidak menjadi rumah bagi orang-orang yang melakukan tindakan intimidasi ini," paparnya menambahkan.