WahanaNews.co | Pemerintah Chile memperingati bahwa kawasan di sekitar tambang tembaga, di mana sebuah lubang besar muncul tiba-tiba, berisiko tinggi mengalami keruntuhan.
Badan-badan pemerintah dan pemilik tambang tengah menyelidiki penyebab lubang misterius berdiameter 36,5 meter itu muncul pada akhir Juli.
Baca Juga:
Indonesia-Chile Sepakat Memulai Negosiasi Sejumlah Bidang Baru
Kawasan di sekitar tambang Alcaparrosa itu, sekitar 665 km utara ibu kota Santiago, berisiko tinggi untuk melesak atau tenggelam, menurut Komite Penanggulangan Risiko Bencana di wilayah Atacama, Sabtu malam (27/8/2022).
"Mengingat bahwa skenario itu membawa ancaman terhadap jiwa dan fisik warga, akses ke zona tersebut telah dibatasi sampai penelitian teknis memberikan jaminan," tulis komite tersebut di situs webnya.
Lundin Mining Corp asal Kanada memiliki 80 persen saham di tambang tersebut, sedangkan 20 persen sisanya dipegang oleh Sumitomo Metal Mining dan Sumitomo Corp–keduanya perusahaan Jepang.
Baca Juga:
Optimalkan Perjanjian Dagang IC-CEPA, Dirjen PEN Pimpin Misi Dagang ke Cile
Pemerintah Chile sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan tambang itu bertanggung jawab atas fenomena tersebut lewat eksploitasi yang berlebihan.
Namun, seorang petinggi perusahaan itu baru-baru ini mengatakan kepada Reuters bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan asal muasalnya.
Kegiatan di tambang tersebut masih dihentikan untuk sementara.
Pemerintah dan pihak perusahaan mengatakan bahwa sejauh ini belum ada bahaya yang terdeteksi di kota terdekat Tierra Amarilla. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.