WahanaNews.co | Wabah cacar monyet terus menyebar di Eropa saat Inggris dan Portugal mengkonfirmasi kasus terbaru. Badan kesehatan Inggris menyebut kehidupan seksual menjadi penyebabnya.
Pihak berwenang Portugal mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi lima kasus infeksi cacar monyet yang langka dan layanan kesehatan Spanyol sedang menguji delapan kasus potensial setelah Inggris membuat Eropa waspada terhadap virus tersebut.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
"Lima pasien Portugis, dari 20 kasus yang dicurigai, semuanya stabil. Mereka semua laki-laki dan mereka semua tinggal di wilayah Lisbon dan Lembah Tagus," kata otoritas kesehatan Portugal seperti dikutip dari CBC, Rabu (18/5/2022).
Sedangkan Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tak satu pun dari delapan kasus yang dicurigai telah dikonfirmasi.
Otoritas Kesehatan Eropa sedang memantau setiap wabah penyakit sejak Inggris melaporkan kasus cacar monyet pertamanya pada 7 Mei lalu dan sejak saat itu menemukan enam kasus lagi.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Monkeypox atau pun cacar monyet adalah infeksi virus langka yang mirip dengan cacar manusia, meskipun lebih ringan. Penyakit ini pertama kali tercatat di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an. Jumlah kasus di Afrika Barat telah meningkat dalam dekade terakhir.
Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, dan ruam kulit mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Penyakit ini tidak terlalu menular antar manusia, kata otoritas kesehatan Spanyol, dan kebanyakan orang yang terinfeksi pulih dalam beberapa minggu, meskipun kasus yang parah telah dilaporkan.