Sementara itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan empat dari kasus yang terdeteksi di negara itu mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual atau pria lain yang berhubungan seks dengan pria, menambahkan bukti yang menunjukkan mungkin ada penularan di masyarakat.
Agensi di Inggris mendesak pria gay dan biseksual untuk waspada terhadap ruam atau luka yang tidak biasa dan segera menghubungi layanan kesehatan seksual.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Kementerian Kesehatan Spanyol dan otoritas kesehatan DGS Portugal Spanyol tidak merilis informasi apa pun tentang orientasi seksual pasien cacar monyet atau pasien yang dicurigai.
Kedua negara mengirimkan peringatan kepada profesional kesehatan untuk mengidentifikasi lebih banyak kemungkinan kasus.
Dr Ibrahim Soce Fall, asisten direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia untuk tanggap darurat, mengatakan penyebaran cacar monyet di Inggris perlu diselidiki untuk memahami bagaimana penyakit itu ditularkan di antara pria yang berhubungan seks dengan pria lain.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Fall mengatakan bahwa pejabat kesehatan masih membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana cacar monyet menyebar secara umum, bahkan di negara-negara endemik.
Dia mencatat bahwa sementara ada lebih dari 6.000 kasus yang dilaporkan di Kongo dan sekitar 3.000 kasus di Nigeria tahun lalu, masih ada begitu banyak yang tidak diketahui dalam hal dinamika penularan.
Inggris sebelumnya melaporkan tiga kasus cacar monyet sebelumnya, dua melibatkan orang yang tinggal di rumah yang sama dan yang ketiga seseorang yang telah melakukan perjalanan ke Nigeria, di mana penyakit ini sering terjadi pada hewan.