"Tentu saja kami akan menunggu untuk melihat apakah LFG dapat memberikan bukti untuk mendukung pernyataan mereka." imbuhnya.
Insiden ambrolnya stablecoin tersebut telah menarik perhatian khusus, termasuk dari regulator keuangan, hingga stablecoin dan peran yang mereka mainkan dalam sistem kripto sebagai media utama untuk memindahkan uang antar mata uang kripto atau untuk mengubah saldo menjadi uang tunai.
Baca Juga:
Peretas Klaim Bobol Komputer Kementerian Pertahanan Israel, Ambil Informasi Sensitif
Gubernur Bank of France Francois Villeroy de Galhau mengatakan bahwa aset kripto dapat mengganggu sistem keuangan internasional jika tidak diatur dan dibuat interoperabilitas secara konsisten dan tepat di seluruh yurisdiksi.
Dia menunjuk ke stablecoin, yang katanya agak salah nama, sebagai salah satu sumber risiko.
Berbicara secara terpisah, Fabio Panetta, anggota dewan eksekutif Bank Sentral Eropa, pada hari Senin mengatakan stablecoin rentan untuk dijalankan.
Baca Juga:
6 Tips Cara Trading Bitcoin untuk Pemula, Dijamin Untung!
Tether, stablecoin terbesar di dunia, sempat kehilangan posisi 1: 1 pada 12 Mei sebelum pulih. Tidak seperti TerraUSD, Tether didukung oleh cadangan dalam aset tradisional. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.