WahanaNews.co | Lebih dari 100 orang tewas, pada Sabtu (23/4/2022) waktu setempat, dalam insiden ledakan kilang penyulingan minyak ilegal di Nigeria.
"Kebakaran terjadi di lokasi bunkering ilegal dan berdampak pada lebih dari 100 orang yang terbakar tanpa bisa dikenali," kata komisaris negara bagian untuk sumber daya minyak, Goodluck Opiah seperti dilaporkan France24, Minggu, (24/4).
Baca Juga:
WHO: Nigeria Pertama Luncurkan Vaksin Men5CV Baru untuk Meningitis
Bunkering secara umum adalah proses pengisian bahan bakar dari darat ke dalam kapal, yang memiliki standar keselamatan dan keamanan sangat ketat.
Bahaya yang menghadang dari proses bunkering yang tidak mematuhi standar dan prosedur adalah ledakan dan kebocoran bahan bakar.
Pengangguran dan kemiskinan di Delta Niger penghasil minyak telah membuat penyulingan minyak mentah ilegal menjadi bisnis yang menarik tetapi dengan konsekuensi yang mematikan.
Baca Juga:
Kelompok Gerilyawan Islam Culik 50 Orang di Timur Laut Nigeria
Minyak mentah disadap atau dicuri dari jaringan pipa yang dimiliki oleh perusahaan minyak besar dan disuling menjadi produk di tangki darurat.
Proses berbahaya menyebabkan banyak kecelakaan fatal dan mencemari wilayah yang dirusak oleh tumpahan minyak di lahan pertanian, anak sungai dan laguna.
The Youths and Environmental Advocacy Centre atau Pusat Advokasi Pemuda dan Lingkungan mengatakan beberapa kendaraan yang mengantre untuk membeli bahan bakar ilegal ikut terbakar dalam ledakan tersebut.