Sebelumnya pada Oktober 2021 lalu, sedikitnya 25 orang, termasuk beberapa anak-anak tewas dalam ledakan dan kebakaran di kilang ilegal lainnya di negara bagian Rivers.
Pada Februari 2022, pihak berwenang setempat di Nigeria mengatakan mereka memulai tindakan keras untuk mencoba menghentikan penyulingan minyak mentah curian, tetapi baru mencapai sedikit keberhasilan.
Baca Juga:
WHO: Nigeria Pertama Luncurkan Vaksin Men5CV Baru untuk Meningitis
Pejabat pemerintah memperkirakan Nigeria, produsen dan pengekspor minyak terbesar di Afrika, kehilangan rata-rata 200.000 barel per hari minyak mentah, atau setara lebih dari 10% dari produksi, karena penyadapan, pencurian atau perusakan jaringan pipa.
Hal tersebut memaksa perusahaan minyak untuk secara teratur menyatakan force majeure pada ekspor minyak dan gas. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.