WahanaNews.co | Perang Malvinas di Falkland antara pasukan Inggris dan Argentina telah berlalu 40 tahun.
Tetapi, di buku sekolah anak-anak, uang kertas, lukisan dinding dan rambu-rambu jalan, tato di tubuh orang, atau bahkan sebagai artikel dalam konstitusi, klaim Argentina atas Kepulauan Falkland menjadi obsesi nasional.
Baca Juga:
Profil Linda Pizzuti, Wanita Cantik di Balik Kesuksesan Liverpool
Empat puluh tahun sejak Argentina melancarkan invasi ke kepulauan Atlantik Selatan kecil, yang mencakup 12.000 kilometer persegi, kekuatan politik tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah.
Entah bagaimana harapan mengklaim pulau-pulau, serta pulau Georgia Selatan dari Inggris.
“Pemulihan wilayah tersebut dan pelaksanaan kedaulatan sepenuhnya... merupakan tujuan permanen dan tidak dapat ditarik kembali dari rakyat Argentina,” kata Konstitusi, yang ditulis pada 1994.
Baca Juga:
Indonesia Sapu Bersih Inggris di Pembuka Piala Sudirman 2025
Terletak sekitar 480 kilometer dari pantai Argentina, pulau-pulau berbatu yang dilanda angin ini adalah rumah bagi 3.500 sebagian besar orang Inggris.
Beberapa di antaranya dapat melacak nenek moyang mereka di pulau-pulau itu sejak 10 generasi.
Dilansir AFP, Kamis (31/3/2022), Falklands secara resmi masuk Wilayah Luar Negeri Inggris, tetapi Argentina mengklaim pulau-pulau itu harus menjadi milik mereka.