WahanaNews.co | Petani termasuk di antara orang-orang Rusia yang sedang direkrut menjadi tentara cadangan militer dan dimobilisasi parsial untuk berperang di Ukraina.
Itu disampaikan Presiden Vladimir Putin dalam pertemuan dengan para pejabat, Selasa (27/9/2022).
Baca Juga:
Presiden Rusia Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
Pengerahan petani sebagai tentara cadangan ini menandakan potensi risiko lebih lanjut terhadap panen 2023.
Rusia merupakan pengekspor gandum terbesar di dunia.
Musim gugur adalah musim yang sibuk bagi para petani karena mereka menabur gandum musim dingin untuk panen tahun depan dan memanen kedelai serta biji bunga matahari.
Baca Juga:
Presiden Ukraina Katakan Rusia Hantam Supermarket dan Tewaskan 48 Orang
Penaburan gandum musim dingin telah tertunda secara signifikan oleh hujan.
“Saya juga ingin menyapa kepala daerah dan kepala perusahaan pertanian. Sebagai bagian dari mobilisasi parsial, pekerja pertanian juga sedang direkrut. Keluarga mereka harus didukung. Saya meminta Anda untuk memberi perhatian khusus pada masalah ini," kata Putin, dalam pertemuan yang disiarkan televisi tersebut, sebagaimana dikutip Reuters.
Pengumuman Putin pada Rabu pekan lalu tentang mobilisasi parsial tentara cadangan pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua, di tengah apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina, telah memicu serbuan ke perbatasan oleh orang-orang yang memenuhi syarat dan kegelisahan dalam populasi yang lebih luas.
Para pejabat mengatakan 300.000 lebih orang Rusia akan dipanggil untuk menjadi bagian dari kampanye mobilisasi.
Beberapa wilayah yang berbatasan dengan Ukraina di bagian selatan dan tengah Rusia, seperti wilayah Kursk, merupakan produsen biji-bijian utama.
Putin juga mengatakan pada pertemuan itu bahwa Rusia berada di jalur yang tepat untuk memanen tanaman biji-bijian dengan rekor 150 juta ton, termasuk 100 juta ton gandum, pada 2022. [gun]