Dalam kekosongan kekuasaan itulah, kalangan muda bergerak cepat memanfaatkan Discord sebagai arena politik baru, tempat debat, diskusi, dan jajak pendapat untuk menentukan figur pemimpin transisi.
Menurut laporan NDTV, sebuah server Discord dengan lebih dari 145.000 anggota menjadi wadah penentuan pemimpin sementara melalui serangkaian polling selama sepekan.
Baca Juga:
Presiden Nepal Serukan Kerja Sama dan Percaya Pemerintah Hadapi Krisis
Nama Sushila Karki kemudian muncul sebagai pilihan populer karena rekam jejak dan integritasnya dalam memerangi korupsi.
“Parlemen Nepal saat ini adalah Discord,” ucap Sid Ghimiri (23), konten kreator sekaligus penyelenggara kanal diskusi, seperti dikutip The New York Times.
Ia adalah bagian dari organisasi sipil Hami Nepal, yang banyak anggotanya ikut terjun langsung dalam demonstrasi.
Baca Juga:
Nepal Bergejolak, 30 Orang Tewas Saat Militer Turun ke Jalan
Sushila Karki, kini berusia 73 tahun, dikenal luas atas ketegasan ketika menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung Nepal, termasuk saat menjatuhkan vonis pada Menteri Informasi dan Komunikasi Jaya Prakash Prasad Gupta dalam kasus korupsi.
Karki juga pernah membatalkan keputusan pemerintah soal pengangkatan kepala kepolisian, meski langkah itu memicu mosi pemakzulan terhadap dirinya pada 2017 oleh Kongres Nepal dan Partai Komunis Nepal (CPN).
Mosi tersebut justru berbalik memunculkan dukungan publik yang menilai pemakzulan sebagai serangan terhadap independensi peradilan, hingga akhirnya Mahkamah Agung mencabutnya.