WahanaNews.co | Qatar Airways, Jumat (21/1/2022), membawa perselisihan dengan Airbus Eropa ke media sosial, dengan memublikasikan video yang menampilkan eksterior jet A350 yang dilarang terbang, dan dikatakan sebagai "masalah keamanan yang serius dan sah."
Seperti dilansir Straits Times, Sabtu (22/1/2022), perselisihan itu seharga US$4 juta sehari.
Baca Juga:
Ini 5 Negara Tidak Pernah Dijajah, Ada Tetangga Indonesia
Kedua belah pihak terkunci selama berbulan-bulan dalam perselisihan yang makin runyam atas kerusakan cat dan perlindungan anti-petir pada jet penumpang, yang menurut Airbus, terjadi sebelum waktunya tetapi tidak mewakili masalah keselamatan apa pun.
Qatar Airways membalas dengan gambar resmi pertama jet yang dilarang terbang oleh regulatornya setelah Airbus menuduh maskapai penerbangan negara itu merekayasa perselisihan untuk mendapatkan kompensasi.
Perselisihan tersebut telah menyebabkan larangan terbang 21 dari 53 pesawat A350 yang dioperasikan oleh Qatar Airways dan mengacaukan persiapan maskapai itu untuk penyelenggaraan Piala Dunia akhir tahun ini.
Baca Juga:
Hasil Survei: Warga Eropa Tak Yakin Ukraina Bisa Taklukkan Rusia
Di pengadilan London, Qatar Airways mendesak kompensasi lebih dari US$600 juta, sementara Airbus menaikkan taruhannya pada Kamis (20/1/2022) dengan mencabut pesanan terpisah untuk 50 A321neos, menggambarkan keretakan itu sebagai perselisihan kontrak daripada keamanan.
Dalam video berdurasi lebih dari satu setengah menit itu, Qatar Airways menunjukkan degradasi kualitas cat dua pesawat A350 yang dilarang terbang oleh regulator negara tersebut.
Airbus mengatakan "tidak ada dasar yang masuk akal atau rasional" untuk larangan tersebut, yang belum diikuti oleh operator A350 di negara-negara lain.