WahanaNews.co | Sejumlah pesawat pengebom B-1B milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mendarat di Guam, pekan ini, dalam pengerahan kedua ke pulau yang di Pasifik Barat itu sepanjang tahun ini.
Pengerahan itu dilakukan di tengah ketegangan kawasan terkait Taiwan dan prospek uji coba nuklir terbaru Korea Utara (Korut).
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Seperti dilansir detikcom dari Reuters, Jumat (21/10/2022), militer AS mengonfirmasi pengerahan sementara pesawat pengebom B-1B ke wilayah Pasifik AS itu sebagai bagian dari misi 'satuan tugas pengebom' pada Kamis (20/10) waktu setempat.
Sehari sebelumnya, situs web pelacak pesawat melaporkan penerbangan pesawat pengebom AS itu dari pangkalannya di AS menuju Guam.
"Ini dimaksudkan untuk mengirimkan pesan bahwa AS berdiri erat dengan sekutu-sekutu dan mitranya untuk mencegah potensi provokasi," ucap juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder saat ditanya apakah misi itu dimaksudkan untuk memberi pesan pada Korut.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Ryder menambahkan bahwa kehadiran pesawat pengebom itu juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa AS memiliki kemampuan untuk melakukan operasi global setiap saat.
Korut melakukan serangkaian uji coba nuklir dengan jumlah mencapai rekor sepanjang tahun ini, termasuk peluncuran rudal hingga melampaui wilayah udara Jepang. Para pejabat AS dan Korea Selatan (Korsel) memperkirakan Korut bersiap melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak tahun 2017.
Korut telah menggelar enam uji coba nuklir sejak tahun 2006.