WahanaNews.co | Perdana
Menteri Tunisia Hichem Mechichi menjatuhkan sanksi pemecatan pada Menteri
Kesehatan Faouzi Mehdi. Namun, belum diketahui pasti alasan pemecatan tersebut.
Baca Juga:
Jelang Ramadan 2024, Impor Kurma ke Indonesia Meningkat
Dilansir AFP, Mechichi mengumumkan pemecatan Mehdi dalam
sebuah pernyataan singkat. Posisi Faouzi Mehdi akan digantikan sementara oleh
Menteri Sosial Tunisia Mohamed Trabelsi.
Pemecatan ini terjadi di tengah kondisi pandemi di Tunisia
yang kian memburuk. Jumlah kematian akibat Corona di Tunisia mencapai 17 ribu
kasus.
Pada Minggu (18/7), otoritas Tunisia melaporkan 117 kematian
akibat virus Corona dan 2.520 kasus baru.
Baca Juga:
Oposisi Boikot Pemilu Tunisia, Hanya 9 Persen Pemilih Berikan Suara
Mehdi sendiri memprakarsai pembukaan stasiun vaksinasi untuk
seluruh warga Tunisia berusia di atas 18 tahun. Akibatnya, terjadi
desak-desakan dan kerumunan karena antusiasme warga untuk divaksin.
Akhirnya pemerintah Tunisia membatasi hanya warga di atas 40
tahun yang boleh divaksin.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Tunisia Nissaf Ben Alya
kepada stasiun radio lokal, mengisyaratkan fasilitas kesehatan hampir "kolaps".
Facebook kementerian kesehatan mengunggah postingan yang menyebut rumah sakit
di Tunisia tidak mampu lagi menampung pasien. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.