WahanaNews.co | Negara Prancis bersama Turki dan Yunani akan melakukan evakuasi warga Mariupol, Ukraina dari gempuran Rusia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut itu sebagai misi kemanusiaan atas perang yang berkecamuk di Ukraina terutama wilayah Mariupol.
Baca Juga:
Cerita CEO Telegram Pavel Durov Diduga Miliki Empat Paspor
"Kami akan bekerja sama dengan Turki dan Yunani dalam melakukan misi kemanusiaan untuk mengevakuasi semua orang yang ingin meninggalkan Mariupol," kata Macron mengutip AFP, Jumat (25/3).
Macron mengaku juga bakal memiliki kesempatan untuk bicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin ihwal evakuasi warga sipil dari Mariupol.
Namun, sejauh ini, dia baru bisa memastikan bahwa Turki dan Yunani yang akan ikut serta dalam evakuasi warga Sipil.
Baca Juga:
Turut Meriahkan Pra Olimpiade Paris 2024, PLN Hadirkan Reog Ponorogo di Acara Exhibition Pencak Silat
Dalam Beberapa hari terakhir, ribuan orang melakukan perjalanan berbahaya agar bisa keluar dari Mariupol dengan kendaraan pribadi. Mereka menuju Zaporizhya, kota yang berjarak 200 kilometer dari Mariupol.
Mariupol merupakan wilayah yang kini tengah digempur militer Rusia. Pemipin pasukan Chechen, Ramzan Kadyrov, mengatakan pasukannya menguasai Balai Kota Mariupol di tenggara dan mengibarkan bendera Rusia.
Kadyrov mengatakan capaian itu diumumkan pasukannya melalui jalur radio kepada seorang anggota parlemen Rusia, Adam Delimkhanov.