WahanaNews.co | Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ikut campur dalam perseteruan
antara Rusia dan Ukraina di wilayah perbatasan.
Dia meminta dunia harus bersikap tegas
terhadap gerak-gerik Rusia.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Dalam sebuah kutipan wawancara yang
dirilis pada Sabtu (17/4/2021) kemarin, Macron juga menambahkan
bahwa negara lain harus siap menjatuhkan sanksi jika Rusia kembali berulah.
Pernyataan itu disampaikan Macron
dalam wawancara dengan jaringan stasiun televisi Amerika Serikat, CBS, di tengah ketegangan terkait
pengerahan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.
Menurut Macron, dunia perlu
menjelaskan pada Rusia bahwa meski mereka lebih suka dialog terbuka dan jujur
ketimbang pengerahan kekuatan militer dalam sebuah pertikaian.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Secara implisit Macron menyinggung
Rusia yang mencaplok Krimea pada 2014 dari Ukraina. Pun rangkaian krisis yang
terjadi setelahnya.
"Saya pikir sanksi itu sendiri
tidak cukup, tetapi sanksi adalah bagian dari paket keseluruhan. Saya memang
lebih suka dialog yang konstruktif, tetapi untuk memiliki dialog yang
konstruktif dan efisien, Anda perlu kredibilitas," ujar Macron, seperti dikutip dari AFP,
Minggu (18/4/2021).
Rusia mengerahkan puluhan ribu tentara
dekat perbatasan dengan Ukraina dan Krimea.