WahanaNews.co | Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengingatkan agar ketegangan dalam konflik Ukraina, yang menyebar dalam perang kata-kata, harus dihindari.
Ucapan Macron itu berkaca pada sikap Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang mencap Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai seorang tukang daging, yang tidak bisa terus-menerus berkuasa.
Baca Juga:
Gabriel Attal Jadi PM Termuda Prancis di Usia 34 Tahun
“Saya secara pribadi tidak akan menggunakan kata-kata seperti itu,” kata Macron, Sabtu (26/3/2022).
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi France 3, Macron mengutarakan keinginan untuk berunding dengan Presiden Putin guna membahas situasi di Ukraina dalam dua hari ke depan.
Target Prancis adalah tercapainya gencatan senjata dan Rusia menarik semua tentaranya secara diplomatik.
Baca Juga:
Timnas Prancis Kisruh, Benzema Unfollow Pemain Les Bleus
“Jika kita melakukan itu (mengucap kata kasar), maka kita tidak bisa meredakan ketegangan. Apapun itu, kata-kata atau pun tindakan,” kata Macron.
Sebelumnya, Presiden Biden menyebut Putin seorang tukang daging, saat Biden mengunjungi sebuah stadion di Warsawa yang dijadikan tempat untuk menampung pengungsi dari Ukraina.
“Demi kebaikan, orang ini (Putin) tidak bisa tetap berkuasa,” kata Biden.
Pemerintah Amerika Serikat secara resmi segera mengkoreksi bahwa ucapan Biden itu bukan berarti menyerukan agar rezim di Rusia sekarang diganti.
Sumber di Gedung Putih mengatakan Presiden Biden sudah kebablasan saat dia mengucapkan kalimat yang kontroversial itu.
“Seorang kepala negara harus menjaga kepalanya tetap dingin. Menyerang secara pribadi itu, sama dengan mempersempit jendela kerja sama antara Moskow dan Washington,” kata Kepala Humas Kremlin, Dmitry Peskov, merespon ucapan Biden. [gun]