WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Rabu (29/5/2024) bahwa tidak ada negara yang aman kecuali Israel mematuhi hukum internasional.
Pernyaaan Erdogan mengacu pada tindakan Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh bulan, meskipun ada keputusan dan resolusi yang menentangnya.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
"Tidak ada negara yang aman kecuali Israel menerima hukum internasional dan menganggap dirinya terikat oleh hukum internasional," kata Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya di parlemen Turki, seperti dilansir Anadolu, Rabu (29/5).
"Israel merupakan ancaman tidak hanya bagi Palestina atau Gaza tetapi juga bagi perdamaian global dan kemanusiaan secara keseluruhan," imbuhnya.
Erdogan mengecam serangan Israel ke kamp pengungsi di Rafah, Gaza selatan pada Minggu (26/5), yang menewaskan sedikitnya 45 orang. dan menyulut api yang menyebar dengan cepat melalui tenda-tenda dan akomodasi sementara.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Dia mengkritik ketidakmampuan sistem internasional, termasuk badan-badan seperti PBB untuk menghentikan kekejaman yang sedang berlangsung di Gaza, di mana lebih dari 36.000 warga Palestina telah terbunuh dan telah menyebabkan kehancuran yang luas, pengungsian, dan kondisi kelaparan akut.
"Apa gunanya PBB jika Anda tidak bisa menghentikan genosida yang disiarkan langsung di abad ke-21," tanya Erdogan.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan tidak mampu melindungi personel atau pekerja bantuannya sendiri, apalagi menghentikan genosida. Tidak hanya umat manusia yang binasa di Gaza, tetapi juga PBB dengan semangatnya," ucapnya.
Erdogan juga mengecam Barat atas dugaan keterlibatannya dalam perang Israel di Gaza.
"Tidak ada keyakinan yang menganggap sah untuk membakar warga sipil yang tidak bersalah sampai mati di tenda mereka. Dunia menyaksikan kebiadaban vampir yang dikenal sebagai Netanyahu melalui siaran langsung.
"Negara Amerika Serikat, tangan Anda juga berlumuran darah; para kepala negara dan pemerintahan Eropa, Anda telah terlibat dalam barbarisme Israel karena Anda tetap diam," tegas Erdogan.
Erdogan mengatakan nilai-nilai seperti "demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan berbicara dan pers, hak perempuan dan anak telah musnah karena kematian umat manusia di Gaza.
[Redaktur: Alpredo Gultom]