WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa hanya negosiasi dirinya dan Presiden Vladimir Putin yang bisa mengakhiri invasi Rusia . Menurutnya, jika negosiasi gagal, maka itu berarti Perang Dunia III .
Zelensky berbicara kepada Fareed Zakaria dari CNN tentang keadaan perang hari ini, dan pihaknya membahas prospek negosiasi dengan Putin.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Dialog adalah satu-satunya jalan keluar," katanya.
“Pasukan Rusia datang untuk memusnahkan, membunuh kami,” katanya lagi, Senin (21/3/2022).
“Saya pikir hanya kita berdua, saya dan Putin, yang bisa membuat kesepakatan tentang ini," ujarnya.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
“Jika upaya ini gagal, itu berarti ini adalah Perang Dunia III," imbuh Zelensky.
Masalahnya di sini adalah menemukan kompromi yang akan diterima oleh kedua pemimpin. Zelensky menjelaskan bahwa dia tidak akan menerima kesepakatan di mana Ukraina melepaskan wilayahnya.
“Kita harus membuat model di mana Ukraina tidak akan kehilangan kedaulatannya, integritas teritorialnya,” katanya.
Dalam berita suram yang sama, Rusia telah memberikan ultimatum kepada kota yang terkepung, Mariupol, hingga dini hari tanggal 21 Maret waktu setempat, untuk menyerah.
Kota ini telah dibombardir berat selama beberapa hari, di mana ribuan warga sipil terperangkap di dalamnya. Rusia mengeklaim akan mengizinkan mereka pergi, jika kota itu menyerah.
Pasukan Rusia terus menggempur kota-kota besar Ukraina, di mana ledakan baru mengguncang Ibu Kota Ukraina Kyiv—atau Kiev—dan situasi di Mariupol semakin putus asa.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan satu bom menghantam beberapa rumah dan pusat perbelanjaan di Distrik Podilskyi, menewaskan sedikitnya satu orang.
Video pertama dari pengeboman itu telah diunggah di media sosial oleh Kira Rudik, anggota Parlemen Ukraina. The Kyiv Independent melaporkan bahwa itu adalah rekaman dari kamera keamanan pusat perbelanjaan, dan menunjukkan serangan yang disebutkan oleh Klitschko.
"Begitu dekat. Sangat menakutkan. Ledakan lagi dan lagi. #Kyiv," tulis Kira Rudik via akun @kiraincongress.
Sementara itu, Ukraina telah menolak permintaan Rusia agar Mariupol menyerah pada pukul 05.00 pagi. Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan menyerah "bukanlah pilihan", dan menuntut Rusia mengizinkan koridor kemanusiaan didirikan sehingga warga sipil dapat mengungsi.
Dalam ultimatumnya, Rusia mengatakan hanya akan mengizinkan koridor seperti itu jika kota itu menyerah.
The Financial Times telah menerbitkan laporan mengerikan yang menguraikan betapa mengerikannya kondisi di lapangan. Penduduk Mariupol yang kelaparan dilaporkan mulai membunuh anjing-anjing liar untuk dimakan.
“Anda mendengar kata-katanya tetapi tidak mungkin untuk benar-benar menerimanya, untuk percaya ini terjadi,” kata Dmytro, yang berhasil keluar dari Mariupol tetapi telah mendengar cerita horor dari teman-temannya yang tertinggal.
"Ini adalah neraka di Bumi," katanya.
Dia mengatakan dirinya mengunjungi pasar pusat kota itu seminggu yang lalu setelah dihancurkan oleh artileri.
“Semuanya terbakar, ada mayat di mana-mana. Dan saya hanya berjalan-jalan, mengambil kubis di sini, wortel di sana, mengetahui itu berarti keluarga saya akan hidup satu atau dua hari lagi,” kenangnya.
"Anda menjadi benar-benar tidak peka." [qnt]