WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan di Asia Selatan kembali memanas seiring meningkatnya konflik bersenjata antara dua negara bersenjata nuklir, India dan Pakistan.
Konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini kini memasuki fase kritis setelah adanya aksi militer langsung yang mengakibatkan korban jiwa.
Baca Juga:
Bara di Langkit Kashmir, Duel Rudal dan Drone India-Pakistan Semakin Ganas
Dunia internasional pun waspada, mengingat eskalasi ini bisa berdampak serius terhadap stabilitas kawasan, bahkan memicu krisis global jika tidak segera diredam. Di tengah situasi genting ini, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengambil sikap tegas.
Presiden Zardari menyatakan bahwa pemerintahnya tidak memiliki pilihan lain selain melakukan serangan balasan terhadap India sebagai bentuk pertahanan atas kedaulatan nasional dan perlindungan terhadap rakyat Pakistan.
Mengutip laporan Al Jazeera pada Sabtu (10/5/2025), Zardari menegaskan bahwa ia tidak bisa berdiam diri melihat negaranya diserang dan memilih merespons dengan langkah-langkah tegas.
Baca Juga:
Duel Udara Paling Sengit Abad Ini, Jet J-10 Tumbangkan Rafale di Langit Asia Selatan
"Seluruh bangsa bersatu dan memberikan dukungan penuh kepada angkatan bersenjata dalam menghadapi agresi dari India," tegas Zardari dalam pernyataan resmi yang disampaikan melalui Partai Rakyat Pakistan di platform X (dulu Twitter).
Zardari menambahkan bahwa Pakistan adalah negara yang bertanggung jawab dan cinta damai. Namun, bila diganggu dan diserang, negara itu tidak akan tinggal diam dan siap mengambil tindakan tegas sebagai bentuk pertahanan diri.
Konflik terbaru ini meletus setelah militer India melancarkan serangan ke sembilan lokasi di wilayah Pakistan pada Rabu (7/5/2025), yang menjadi pemicu utama meningkatnya tensi antar kedua negara.