WahanaNews.co | BUMN Industri Pertahanan, yang terdiri dari PT Len Industri
(Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), dan PT Dirgantara
Indonesia (Persero), mengikuti Pameran IDEX & Navdex
2021, yang digelar pada tanggal 21 hingga 25 Februari 2021 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Kementerian Pertahanan RI telah
menginisiasi keikutsertaan pameran bersama industri pertahanan Indonesia itu dengan mendirikan Paviliun Indonesia dalam pameran internasional 2
tahunan tersebut.
Baca Juga:
Perkuat Kerja Sama Maritim, Kepala Bakamla RI Terima Kunjungan Athan India
Direktur Bisnis dan Kerjasama PT Len
Industri (Persero), Wahyu Sofiadi, menjelaskan bahwa tujuan utama
kegiatan pameran seperti ini adalah untuk melakukan promosi produk-produk
industri pertahanan di pasar luar negeri, khususnya di wilayah Uni Emirat Arab
(UEA).
Selain itu juga sebagai ajang temu
dalam membangun jaringan mitra di luar negeri, terutama partner teknologi kunci
yang ikut hadir dalam pameran.
"BUMN Indhan di Abu Dhabi sekarang
sedang menawarkan portofolio yang sudah dimiliki, sudah banyak pengalaman sebagai
mitra kerja Kemhan dan TNI di bidang pertahanan. Contohnya, PT Len Industri
sudah memproduksi radio sendiri, target
drone, sistem senjata, command and
control," ujarnya, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga:
Presiden Jokowi Apresiasi Kepercayaan Filipina pada Produk Alutsista Buatan Indonesia
Pada hari ini, Len Industri dan Rohde
& Schwarz melakukan penandatanganan NDA dan penjajakan kerjasama untuk joint production and development alat
komunikasi militer guna membangun kemampuan network
centric warfare TNI melalui sistem C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance
and Reconnaissance) yang terintegrasi.
Penandatangan disaksikan oleh Dirjen
Pothan Kemhan, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, di booth Len Industri,
Senin (22/2/2021).
"PT Len Industri saat ini di tengah
masa transformasi menjadi holding
BUMN Industri Pertahanan Indonesia dengan nama DEFEND ID. Lima perusahaan BUMN, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT
Dahana, dan PT Len Industri sebagai holding
company (induk perusahaan), akan digabung dalam DEFEND ID oleh
Kementerian BUMN," imbuh Wahyu.
Go Global
Menurutnya, sebagai langkah untuk
masuk ke global supply chain technology
partner, Len Industri dan BUMN Industri Pertahanan memiliki rencana strategic partnership dengan perusahaan
global di 3 matra (darat, laut, udara).
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan
kompetensi kunci dan memandirikan industri pertahanan dalam negeri.
Sehingga berimbas pada peningkatan sustainability dan skala bisnis, adanya recurring income dari bisnis MRO (Maintenance, Repair & Overhaul),
hingga pengurangan ketergantungan impor produk utama.
DEFEND ID memiliki target ambisius
dalam jangka waktu menengah ke depan, yakni menjadi Top 50 perusahaan bidang
industri pertahanan di dunia.
Selain juga mencanangkan target skor
TRL & MRL (Technology Readiness
Levels & Manufacturing Readiness Level) di angka 8-8 dan Tingkat
Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 50% untuk proyek-proyek pertahanan.
Sementara itu, IDEX & Navdex 2021
juga diikuti oleh industri pertahanan swasta Indonesia, seperti
PT Fallah Inovasi Teknologi, PT Fazza Royal Yantasir Simulasi, PT Infoglobal
Teknologi Semesta, PT Indo Pacific Communication & Defence (IPCD), PT
Persada Aman Sentosa, PT Ridho Agung Mitra Abadi, PT SSE, serta PT Jala Berikat
Nusantara. [dhn]