WahanaNews.co | Hampir 7.000 ilmuwan, matematikawan, dan akademisi Rusia pada Kamis (3/3/2022) menandatangani surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Vladimir Putin.
Mereka memprotes keras invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Reaksi global besar-besaran terhadap invasi Rusia seminggu yang lalu turut memengaruhi berbagai proyek ilmiah, termasuk Stasiun Luar Angkasa Internasional dan misi Rusia-Eropa yang direncanakan untuk mendaratkan penjelajah di Mars.
"Kami, para ilmuwan Rusia dan jurnalis sains, memprotes keras invasi militer ke Ukraina yang diluncurkan oleh angkatan bersenjata Rusia," kata surat terbuka yang diterbitkan pada Selasa (1/3/2022) di situs berita trv-science.ru.
Lebih dari 6.900 penandatangan tersebut berisiko didenda atau dipenjara, karena otoritas Rusia mengadopsi undang-undang yang membuat mereka berhak menindak warga yang mengkritik pemerintah.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Parlemen Rusia pekan ini juga nengadopsi undang-undang lain yang akan memperketat hukuman karena mengkritik perang di Ukraina.
"Nilai-nilai kemanusiaan adalah fondasi di mana sains dibangun. Bertahun-tahun yang dihabiskan untuk memperkuat reputasi Rusia sebagai pusat matematika terkemuka benar-benar hancur," tulis surat tersebut, dikutip dari kantor berita AFP.
Surat itu menunjukkan bahwa Kongres Internasional Matematikawan, yang Rusia dijadwalkan menjadi tuan rumah pada Juli, dibatalkan karena invasi.