WahanaNews.co | Aksi protes warga China terhadap penerapan lockdown akibat Covid-19 semakin memuncak. Warga bahkan meminta Presiden Xi Jinping mundur dari jabatannya.
Protes terjadi di hampir seluruh kota besar China. Salah satunya di Shanghai, di mana ratusan orang meneriakkan, "Mundur, Xi Jinping! Mundur, Partai Komunis!".
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Kemarahan warga dipicu oleh kebakaran di salah satu blok apartemen di Xinjiang yang menewaskan 10 orang pada Kamis (24/11) lalu.
Insiden itu ramai diperbincangkan, karena banyak orang beranggapan bahwa kematian tersebut disebabkan oleh keterlambatan petugas menolong korban akibat aturan lockdown.
Aksi protes warga China tersebut beredar luas di media sosial. Selain meneriakkan agar Xi Jinping dan Partai Komunis mundur, mereka juga menyanyikan lagu kebangsaan China dan "The Internationale" yang merupakan salah satu lagu khas gerakan sosialis.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Lagu-lagu itu dinyanyikan sambil memegang spanduk yang berisikan protes terhadap kebijakan lockdown Beijing yang sangat ketat.
Ratusan orang di pusat kota Shanghai juga menyalakan lilin sebagai tanda berduka atas kematian akibat kebakaran di Xinjiang.
Kerumunan kemudian mengangkat lembaran kertas putih kosong yang secara tradisional merupakan proses simbolis terhadap penyensoran. Mereka juga meneriakkan "Butuh hak asasi manusia, butuh kebebasan."