WahanaNews.co | Korea Utara (Korut) nampaknya tak terpengaruh dengan protes dari sejumlah negara dengan langkahnya yang terus melakukan uji coba rudal balistiknya.
Hal itu dibuktikan dengan uji coba peluncuran rudal balistik yang baru saja dilakukannya.
Baca Juga:
Korut Lesatkan Lagi Rudal Balistik ke Laut Korsel
Tak hanya melakukan uji coba sekali saja, namun Korea Utara melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya sebanyak dua kali.
Namun demikian, Korea Utara membantah telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik untuk keperluan sistem persenjataanya.
Korea Utara mengklaim uji coba peluncuran roket yang dilaksanakan pada 26 Februari dan 4 Maret tersebut difokuskan pada pengembangan satelit pengintai.
Baca Juga:
Aksi Restorasi Korut di Lokasi Uji Coba Nuklir Terus Meluas
Analisis ketat Pentagon menyimpulkan bahwa itu sebenarnya adalah pendahulu eksperimental untuk kemungkinan peluncuran ICBM jarak penuh.
Peluncuran semacam itu akan menandai berakhirnya moratorium yang diberlakukan sendiri oleh Pyongyang sejak 2017 dan membuat ketegangan militer melonjak di semenanjung Korea dan sekitarnya.
Korea Utara telah melakukan tiga tes ICBM, yang terakhir pada bulan November 2017 dari sebuah Hwasong-15.