Georgia juga dimasuki orang-orang Rusia yang ingin selamat. Dilansir Reuters, lebih dari 3 ribu kendaraan mengantre melintasi perbatasan.
Menurut statistik pemerintah, ibu kota Georgia, Tbilisi, telah melihat masuknya sekitar 40.000 warga Rusia sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Baca Juga:
Bom Nuklir Rusia Mampu Lenyapkan 9 Wilayah Inggris dalam 20 Menit
Di antara mereka, ada Dmitry yang mengajak istri dan putrinya yang masih kecil.
Mereka melintasi Krasnodar ke Mineralnye Vody di Kaukasus Utara, pos awal ke Georgia.
Perkembangan terakhir, dilansir AFP, sudah ada 10 ribu orang Rusia masuk Georgia, negara dengan ukuran berlipat-lipat kali lebih kecil ketimbang ukuran Rusia.
Baca Juga:
Gasak Ukraina, Ini Deretan Persenjataan Canggih Milik Rusia
"Kami sepenuhnya menentang perang ini. Bagi kami, seperti bagi orang lain, itu menakutkan. Untuk mati dan membunuh orang lain, dan untuk apa? Kami tidak mengerti. Karena itu, kami memutuskan untuk melarikan diri," kata Dmitry.
Sebagian eksodus lari ke Kazakstan, negara yang dulu bagian dari Uni Soviet. Antrean panjang sampai beberapa kilometer mengarah ke Petropavlovsk dan Uralsk.
Orang yang ke Kazakstan umumnya adalah anak muda. Di antara banyak orang, ada Igor dari Samara. Igor adalah seorang programmer yang menolak ikut menyerang Ukraina.