WahanaNews.co | Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan sanksi yang dijatuhkan negara barat terhadap negaranya tidak akan membuat negara barat memutus hubungan.
Berbicara melalui tautan video kepada para pemimpin negara-negara bekas Soviet, Kamis, Putin mengatakan Rusia akan terus bekerja untuk menemukan pengganti impor asing yang tidak lagi tersedia untuknya, meskipun ini bukan "obat mujarab untuk semua penyakit".
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Rusia menjadi semakin terisolasi dari Barat sejak menginvasi Ukraina tiga bulan lalu dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus".
Puluhan perusahaan telah meninggalkan negara itu dan sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menargetkan ekonomi dan bisnis Rusia.
"Perwakilan bisnis kami tentu saja menghadapi masalah, terutama di bidang rantai pasokan dan transportasi. Namun demikian, semuanya dapat disesuaikan, semuanya dapat dibangun dengan cara baru," kata Putin dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Baca Juga:
Pilpres Rusia 2024: Putin Tak Punya Parpol tapi Menang Terus
"Bukan tanpa kerugian pada tahap tertentu, tetapi itu membantu kami menjadi lebih kuat. Bagaimanapun, kami pasti memperoleh kompetensi baru, kami mulai memusatkan sumber daya ekonomi, keuangan, dan administrasi kami pada bidang-bidang terobosan."
Putin mengatakan hengkangnya beberapa perusahaan asing dari pasar Rusia mungkin yang terbaik. Namun, dia mengakui kebutuhan Rusia akan akses ke teknologi asing.
"Kami tidak akan memutus diri kami sendiri dari teknologi---Barat ingin sedikit menekan kami, tetapi di dunia modern ini tidak realistis, tidak mungkin," ujar Putin.