Laporan tersebut juga menyebutkan
bahwa kelompok penculik sempat menahan Silsila selama lima jam, sebelum
akhirnya diselamatkan polisi dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Islamabad.
"Penculikan dan penyiksaan yang
dialami putri duta besar Afghanistan telah melukai jiwa negara kami. Jiwa
nasional kami merasa teraniaya," tulis Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Salen, via Twitter.
Baca Juga:
AS Beri Sinyal Bakal Invasi Afghanistan Lagi
Otoritas Pakistan mengatakan bahwa
kasus penculikan Silsila sedang diselidiki.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menetapkan investigasi penculikan
putri dubes ini sebagai prioritas utama, dan meminta jajarannya untuk menangkap
pelaku dalam 48 jam ke depan, terhitung sejak Sabtu (17/7/2021) kemarin.
Hubungan antara Afghanistan dan
Taliban cenderung tegang selama bertahun-tahun.
Baca Juga:
Korban Gempa Afghanistan Tembus 2.200 Jiwa, PBB Peringatkan Angka Bisa Bertambah
Belum lama ini, Afghanistan menuduh
Pakistan sebagai negara yang memberikan tempat perlindungan bagi Taliban.
Sementara Taliban menuduh Afghanistan
sebagai negara yang memberikan tempat aman bagi sejumlah grup militan.
Pakistan diapresiasi komunitas global
karena mampu membujuk kelompok militan Taliban untuk mau bernegosiasi dengan
Afghanistan dalam dialog damai di Qatar tahun lalu.