WahanaNews.co | NATO melakukan latihan perang nuklir Steadfast Noon sejak 17 Oktober. Sementara Rusia juga disebut akan melakukan hal serupa di akhir bulan ini.
Eskalasi perang Rusia di Ukraina telah membawa ancaman nuklir kian nyata. Bahkan, aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mulai siaga.
Baca Juga:
China Ancam AS, Minta Segera Kurangi Senjata Nuklir
Situs prediksi mata uang kripto, Polymarket, bahkan telah membuka kanal taruhan terkait potensi penggunaan senjata nuklir di 2023 mendatang.
Hipotesisnya adalah federasi Rusia mungkin akan meledakkan perangkat nuklir dalam kapasitas ofensif pada 31 Desember 2022, pukul 11:59:59 malam waktu Pantai Timur Amerika Serikat (AS).
Ramalan perang nuklir sebenarnya sudah dijabarkan beberapa tokoh terkenal? Berikut penjelasannya, mengutip dari berbagai sumber, Jumat (21/10/2022).
Baca Juga:
Pertemuan Epik Prabowo-Putin: Langkah Besar Menuju Era Baru Nuklir
Warren Buffett
Terkait bahaya perang nuklir, investor kawakan Warren Buffett pernah menyebutnya sebagai masalah utama umat manusia. Pria berusia 92 tahun menyebut ancaman perang dengan nuklir bukanlah hal yang sepele.
"Ini adalah masalah utama umat manusia... Dan itu akan terjadi suatu hari nanti," kata Buffett dikutip dari MoneyWise.
"Kami selalu memiliki orang-orang yang menginginkan kejahatan pada orang lain. Ribuan tahun yang lalu, jika Anda psikotik atau fanatik agama atau tidak puas, dan Anda mengharapkan kejahatan pada tetangga Anda, Anda mengambil batu dan melemparkannya ke arah mereka, dan itu tentang kerusakan yang dapat Anda lakukan," katanya.
"Kami melanjutkan ke busur dan anak panah dan meriam. Tetapi sejak 1945, potensi untuk menimbulkan kerugian besar pada jumlah orang yang luar biasa telah meningkat dengan kecepatan geometris," tambahnya.
Ini tak hanya sekali. Buffett mengungkapkannya beberapa kali di antaranya tahun 2017.
"Saya sudah prihatin sejak 1945 ketika bom atom pertama digunakan," katanya dalam wawancara bersama CNBC International.
"Kami telah mengembangkan selama 72 tahun ini, sejak Agustus 1945, kemampuan di seluruh dunia untuk hampir menghancurkan peradaban. Ini satu-satunya awan nyata di cakrawala," tambahnya.
Nouriel Roubini (Dr. Doom)
Ekonom Nouriel Roubini sendiri merujuk eskalasi konflik Rusia-Ukraina sebagai biang keladi "perang nuklir". Ia mengatakan konflik itu sudah menandai awal dari pertempuran global.
"Dalam beberapa hal, Perang Dunia III sudah dimulai," kata Roubini yang juga disebut 'Dr. Doom', disampaikannya dalam Yahoo Finance's 2022 All Markets Summit Senin lalu, mengutip FinancialTribune.
"Ini dimulai di Ukraina karena konflik ini memiliki implikasi yang lebih luas yang melampaui Rusia dan Ukraina. Ini adalah awal dari sesuatu yang lain," tegasnya.
Roubini juga menyoroti konflik nuklir di Iran dan gesekan China untuk Taiwan. Profesor bisnis Universitas New York itu berpendapat perang dingin sudah ada antara AS dan China, dan itu bisa meningkat menjadi "perang panas" karena Presiden Xi Jinping bertujuan untuk menyatukan China dan Taiwan.
Ia juga menyoroti ancaman geopolitik. Dia menyebut perang dingin baru yang telah muncul antara AS dan China serta antara Barat dan kekuatan "revisionis" termasuk Rusia, China, Iran, Korea Utara, dan Pakistan.
"Mereka pada dasarnya menantang tatanan ekonomi, sosial, dan geopolitik yang diciptakan AS, Eropa, dan Barat setelah Perang Dunia II," kata Roubini. [tum]