WahanaNews.co, Jakarta - Lebih dari 90 penerbangan maskapai India Air India Express dibatalkan pada Rabu (8/5/2024) setelah setidaknya 200 awak kabinnya secara mendadak mengajukan cuti sakit pada Selasa (7/5/2024) malam.
Alhasil, perusahaan terpaksa membatasi sejumlah penerbangan lagi dalam beberapa hari ke depan untuk mengatasi kekurangan kru yang bertugas. Sebelumnya, Air India Express mengoperasikan sekitar 360 penerbangan setiap harinya.
Baca Juga:
Presiden Jokowi di KTT G20 New Delhi Sampaikan Dua Cara Atasi Perubahan Iklim
Juru bicara Air India Express menyatakan bahwa pihaknya sedang berinteraksi dengan kru untuk memahami alasan di balik kejadian ini, serta berusaha aktif mengatasi masalah agar meminimalkan ketidaknyamanan bagi penumpang.
Kementerian Penerbangan Sipil India meminta laporan dari maskapai terkait pembatalan penerbangan tersebut dan mendesak untuk segera menyelesaikan masalah serta memastikan fasilitas bagi penumpang sesuai pedoman.
Pembatalan penerbangan ini mengecewakan dan mengejutkan banyak penumpang yang rencana perjalanannya jadi terganggu, terutama yang terbang dari Bandara Kochi, Kannur, Thiruvananthapuram, dan Kozhikode.
Baca Juga:
Fobia Covid-19, Ibu dan Anak Mengurung Diri hingga 3 Tahun
Beberapa penumpang bahkan diberitahu soal pembatalan saat sudah menyelesaikan pemeriksaan keamanan dan menunggu untuk naik pesawat. Mereka mengkhawatirkan bisa kehilangan pekerjaan jika tidak tiba di tempat kerja pada hari itu.
Sementara sebagian penumpang lainnya mengungkapkan bahwa visa kerja mereka akan segera habis masa berlakunya. Pihak maskapai meminta maaf kepada para penumpang atas gangguan tak terduga ini.
Juru bicara maskapai menyampaikan bahwa mereka menawarkan pengembalian uang penuh atau penjadwalan ulang gratis ke tanggal lain bagi penumpang yang terdampak.
Setelah peristiwa cuti sakit massal itu, Air India Express memecat hampir 30 awak karena dianggap melanggar peraturan yang berlaku.
Dalam surat pemutusan hubungan kerja, disebutkan bahwa tindakan melaporkan sakit untuk tidak bekerja dan mengganggu layanan perusahaan merupakan pelanggaran hukum dan Peraturan Layanan Karyawan Air India Express Limited.
Beberapa sumber menyebutkan, karyawan mengajukan cuti sakit massal sebagai bentuk protes ketidakpuasan terhadap pihak maskapai. Hal tersebut bermula dari proses merger antara Air India Express dengan AIX Connet pada akhir 2023.
Sebelum merger, Air India Express hanya beroperasi melayani penerbangan ke negara-negara Timur Tengah dan awak kabinnya mendapat tunjangan yang jauh lebih besar dibandingkan setelah merger.
Pascamerger dengan AIX Connect, para awak kabin harus terbang ke tujuan domestik yang menyebabkan mereka tidak lagi mendapatkan beberapa tunjangan seperti tunjangan singgah untuk awak yang bermalam di luar negeri.
Melansir Kompas.com, serikat pekerja telah menulis surat kepada Komisaris Tenaga Kerja Regional di Delhi dan CEO Tata Sons, menuduh maskapai melakukan kesalahan penanganan.
Dalam surat itu disebutkan karyawan merasa dibungkam ketika mencoba menyampaikan keluhan, dan manajemen aktif menekan suara-suara yang berbeda pendapat.
Mereka juga menyoroti adanya kesenjangan dalam perlakuan terhadap karyawan, di mana gaji, pengalaman, dan prestasi diabaikan saat mengisi lowongan pekerjaan internal.
Komisaris Tenaga Kerja Regional di Delhi mendorong perusahaan untuk menyelesaikan masalah yang berkembang di antara staf tersebut.
Tampaknya aksi cuti sakit massal oleh awak kabin merupakan bentuk protes atas ketidakpuasan mereka terhadap perlakuan maskapai pasca merger.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]