WahanaNews.co | Ribuan foto syur milik selir Raja Thailand, Sineenat
"Koi" Wongvajirapakdi, dilaporkan bocor ke jurnalis dan aktivis.
Hal itu dikonfirmasi oleh jurnalis bernama Andrew MacGregor
Marshall yang spesialis di bidang isu politik Thailand.
Baca Juga:
Seorang Turis Inggris Tewas Saat Berlibur di Bangkok Thailand
Dikutip dari lamanEuro
Weekly News, Kamis (26/11/2020),
Marshall mengaku pada Agustus 2020 lalu, ia pernah menerima sebuah kartu
penyimpanan eksternal yang berisi 1.450 foto yang bersumber dari tiga iPhone
milik Sineenat.
Sebagian besar foto-foto itu menggambarkan ia tengah swafoto
dengan pose syur. Diduga foto-foto itu dikirimkan untuk Raja Thailand,
Vajiralongkorn.
Melalui akun media sosialnya, Marshall menjelaskan foto-foto
tersebut, ia terima tak lama setelah Sineenat dibebaskan dari penjara perempuan
di Bangkok.
Baca Juga:
Gempa Myanmar: 15 Korban Diduga Masih Hidup di Bawah Reruntuhan Gedung
Ia sempat dijebloskan ke penjara selama sembilan bulan oleh Raja
Vajiralongkorn dianggap tidak loyal.
Selain itu, Sineenat dinilai berambisi dan ingin memiliki status
yang sama seperti Ratu Suthida. Suthida kini menjadi istri keempat Raja
Vajiralongkorn.
Namun, setelah Sineenat menjalani hukumannya, gelar selirnya
dipulihkan dan kembali mendampingi Raja Vajiralongkorn yang berada di Jerman.
Apakah kemudian Marshall menerbitkan foto-foto itu? Mengapa
foto-foto seksual milik selir raja bisa bocor ke ruang publik?
Efek Rebutan Kekuasaan
Jurnalis Andrew Marshall memperoleh foto-foto itu dikirimkan ke
dia. Alamat pengirimnya diduga palsu, yakni Gardenshutzenweg 71-101 di Berlin. Bila ditelusuri,
alamat itu merupakan kantor intelijen Jerman, BND.
Di dalam amplop berisi kartu memori itu, turut terdapat sebuah
surat, berisi identitas pengirim.
Mereka mengklaim sebagai para peretas (hacker) yang tidak sepakat dengan keluarga Kerajaan.
Namun, Marshall tak mempercayai hal tersebut. Ia menduga
foto-foto syur Sineenat bisa bocor karena ada perebutan kekuasaan di dalam
kerajaan.
Sempat terdengar informasi, kembalinya Sineenat ke dalam
kerajaan sempat ditentang oleh anggota keluarga kerajaan yang mendukung Ratu
Suthida.
Marshall pun memilih tidak mempublikasikan foto-foto pribadi
Sineenat karena itu merupakan hal yang bersifat pribadi.
Di akun media sosialnya, Facebook,
Andrew Marshall juga menjelaskan ini bukan kali pertama foto-foto seksual
anggota keluarga kerajaan Thailand bocor ke ruang publik.
Ketika istri kedua Raja Vajiralongkorn diusir dari Istana tahun
1996 lalu, tak lama kemudian, ada disket berisi foto-foto seksual Yuvathida
Polpraserth, istri ketiga raja. Namun, foto-foto itu sudah kadung beredar di
media dan dunia maya.
Pada 2007 lalu, video yang menggambarkan istri ketiga Raja,
Srirasmi,
terlihat semi telanjang saat merayakan ulang tahunnya.
Peristiwa ulang tahun itu terjadi pada 2001, tetapi dokumentasi
tersebut baru beredar ke publik enam tahun kemudian.
Beberapa tahun berikutnya, foto-foto Srirasmi yang tak mengenakan pakaian,
juga beredar di ruang publik.Foto seksual istri keempat Raja, Suthida, pun sudah ada di ruang publik.
"Dalam pandangan saya, menerbitkan foto-foto pribadi Koi
merupakan pelanggaran hak pribadi dan tidak bisa dibenarkan, meski dianggap
memberikan informasi baru yang berharga ke publik," tutur Marshall.
Ia juga menilai trik yang kini sedang dimainkan oleh faksi-faksi
di dalam kerajaan sangat berbahaya. Sebab, hal itu bisa menyebabkan orang lain
dibui, disiksa atau bahkan dibunuh.
"Saya tidak mau terlibat dalam permainan itu." kata
dia lagi.
Doyan Hura-hura
Karakter Raja Vajiralongkorn memang berbeda dari ayahnya, Bhumibol Adulyadej, yang sempat bertahta selama 70 tahun.
Raja Bhumibol dipersepsikan sebagai individu yang enggan
menghambur-hamburkan uang.
Bahkan, ketika Thailand akhirnya muncul sebagai negara di
kawasan Asia Tenggara dengan perekonomian yang maju pesat. Investasi raja pun
turut berkembang pesat dan tidak di satu sektor saja.
Namun, Raja Vajiralongkorn berbeda. Ia menjalani pendidikan dan
sekolah asrama di Inggris dan Australia. Khusus di Negeri Kanguru, ia menjalani
akademi militer.
Raja Vajiralongkorn yang kini berusia 68 tahun sudah menikah
empat kali dan lebih banyak menghabiskan waktunya di Jerman dibandingkan di
Thailand.
Bahkan, ia sering kali didampingi teman perempuan yang dijuluki
"permaisuri kerajaan". Rombongannya
bertambah dengan ditemani asisten pribadi dan petugas keamanan.
Meski jarang berada di Thailand, Raja Vajiralongkorn
berinisiatif untuk mengubah aturan di dalam politik Thailand.
Ia membolehkan dirinya sendiri untuk memerintah meski dari
negara orang. Hal tersebut kini diprotes oleh Pemerintah Jerman.
Aksi demo besar-besaran yang sudah berlangsung selama beberapa
bulan di Thailand, salah satunya menuntut kekuasaan absolut yang dimiliki oleh
Raja Vajiralongkorn. [yhr]